Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Kota Makassar Sambut Lebaran 1439H; Jumat 15 Juni 2018

Kota Makassar Sambut Lebaran 1439H; Jumat 15 Juni 2018

Iptek | Kamis, 14 Juni 2018 | 20:44 WIB
Editor : ARUL Muchsen

BAGIKAN :
Kota Makassar Sambut Lebaran 1439H; Jumat 15 Juni 2018

Pantai Losari, Makassar, Kabarindo- Redaksi berada tepat di jalan penghibur Losari dan beberapa pedagang sedari petang masih ada yang berjualan.

"Kami berlebaran juga tahu malam ini ada pawai takbiran seperti tahun lalu jadi Losari sekitarnya akan banyak disambangi warga bermalam takbir bersama-sama. Tentu saja momentum mengais rejeki dan kami sudah mempersiapkan  baju untuk sholat Ied besok, Jumat (15/6)," celetuk salah satu pedagang yang sempat dihampiri redaksi petang tadi.

Seiring pergantian waktu dan matahari terbenam diufuk Barat Pantai Losari. Tak lama setelah azan Isya kelar dikumandangkan terlihat pawai mobil kendaraan hias menuju ke Balai Kota melintasi jalan penghibur. Kota Makassar merayakan dengan pawai Takbiran.

Pemerintah menetapan Hari Lebaran 2018 jatuh pada Jumat (15/6).
 
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menetapkan ini setelah Kementerian Agama menggelar Sidang Itsbat Awal Syawal 1439 Hijriah di Kantor Kemenag MH Thamrin Jakarta, Kamis (14/6) seperti dinukil dari laman republika.

Melalui mekanisme sidang itsbat tersebut, Kemenag menetapkan waktu umat Islam Indonesia berhari raya Idul Fitri, 1 Syawal setiap tahunnya. Sidang Itsbat dihadiri sejumlah unsur seperti dari duta besar negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Badan Informasi Geospasial (BIG).

Selain itu, hadir juga delegasi Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat Kementerian Agama dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Sidang penetapan awal bulan Syawal itu dimulai ada pukul 16.00 WIB dengan diawali paparan astronomi terutama membahas posisi hilal terkini. Setelah itu, diadakan Sidang Isbat tertutup yang diikuti tamu undangan.

Sidang biasanya membahas soal pertimbangan-pertimbangan rukyat dan hisab untuk menentukan awal Syawal. Kegiatan itu terbatas bagi kalangan tertentu saja sesuai permintaan ormas sehingga tidak memicu polemik di tengah masyarakat.

Itsbat tersebut diakhiri dengan pengumuman hasil sidang yang dilakukan dengan kegiatan jumpa pers bersama awak media televisi, radio, cetak, dan online.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER