KABARINDO, SURABAYA -Pebulutangkis Kyla Legiana Agatha mengawali turnamen WONDR by BNI Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya dengan kemenangan.
Berlaga di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (23/10/2024) tunggal putri kelahiran 18 Agustus 2003 itu meraih kemenangan di babak pertama seusai menang melawan wakil Mesir, Hany Doha dengan skor 21-7, 21-11.
Pada laga ini, pemain ranking 157 dunia itu mengaku sudah mempersiapkan diri dengan maksimal. Berbekal latihan intensif, Kyla bertekad untuk bisa memberikan hasil yang terbaik di hadapan publik Kota Pahlawan.
“Dalam beberapa turnamen saya masih belum maksimal. Saya mencoba untuk bisa meraih hasil maksimal di turnamen ini. Semoga dengan kerja keras yang saya dilakukan bisa mewujudkan hasil yang apik,” ungkap Kyla.
Penampilan Kyla sejatinya masih kurang konsisten sepanjang 2024. Tercatat prestasi apik Kyla tahun ini pada Austrian Open 2024 saat mampu menembus Top 4 sebelum akhirnya menyerah karena cedera dari Deswanti Hujansih Nurtertiati dengan skor 13-21, 7-21.
Dengan raihan tersebut, Kyla bertekad untuk bisa mempersembahkan hasil terbaik saat berlaga pada giana Agatha mengawali turnamen WONDR by BNI Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya dengan meraih gelar juara.
“Saya harus bisa meraih gelar juara di turnamen ini. Tentu hal itu target saya, dengan kerja keras diharapkan bisa meraih hasil terbaik,” ujar Kyla.
Sayang, kegemilangan Kyla tidak diikuti oleh Ni Kadek Amartya Pratiwi dan Ruzana. Dhinda menyerah di tangan wakil Chinese Taipei, Hung Yi-Ting lewat pertarungan ketat 18-21, 21-16, 12-21.
Pada laga ini pemain asal Pulau Dewata itu mengaku kurang bisa bermain tenang saat sudah mengambil momentum keunggulan di gim kedua.
Dengan bermain terburu-buru, permainan juara Seleknas itu bisa terbaca lawan sehingga harus menyerah di laga ini dalam tempo 59 menit.
“Saya kurang bisa menahan serangan lawan. Tentu saya harus menambah lagi stamina setelah turnamen ini. Dengan waktu persiapan saya yang kurang begitu banyak hal itu tidak menjadi alasan dan saya harus bisa memperbaiki penampilan di turnamen berikutnya,” ungkap Dhinda.
Adapun selain Dhinda, pemain lainnya yang tersingkir yakni Ruzana. Tunggal putri kelahiran 22 April 2005 itu menyerah dari wakil Thailand, Yataweemin Ketklieng dengan skor 16-21, 17-21. Foto: PBSI