RRI Jakarta, Medan Merdeka, Kabarindo- Apa yang terjadi saat rombongan berkuda dari pendekar aliran ilmu hitam, Mahesa Birawa di Jatiwalu saat purnama merah.
Disitulah kecemasan Ranaweleng dan Suci, tampak dengan mata nanar Wiro kecil dari kejauhan yang akhirnya menjadi Yatim Piatu sebelum suara cekikikan Sinto Gendeng memecah gulita malam.
Dari pantauan redaksi di XXI Planet Hollywood tadi sore saja sudah bertambah dua studio untuk film yang diproduksi Lala Timothy bersama koleganya Fox Studio.
"Baru kelar sekolah langsung kesini mas karena tidak hanya saja yang harus pulang kerja lebih awal tapi anakku sudah datang hari pertama tapi sudah kehabisan tiket di hari pertama. Ini pun tadi dapat barisan bangku depan yaa," papar Andika, karyawan perusahaan menggandeng dua anak laki-lakinya.
Kearifan Lokal Kerajaan Nusantara ada di Film Sultan AgunG & Wiro Sableng, Pendekar Wiro pun takzim pasti dengan Raja Mataram, Sultan Agung walau imajinasi Sang Penulis Alm.Bastian Tito tidak menyebutnya tapi keduanya punya kesamaan dalam keterasingan berada di hutan dengan guru yang cukup nyentrik tapi berilmu dahsyat tak tertandingi.
Apalagi, Sultan Agung the Chosen One, sama bukan dengan sosok pendekar yang dinanti semua pihak dengan nomor 212 harus melakukan dharmanya?
Raden mas Rangsang humble santun dan jenaka berilmu tinggi sampai bergelar Sultan Agung sebagai Raja Mataram pertama mengemban amanah menyatukan para adipati.
Toh, itu juga yang dilakukan Wiro setelah ber'jodoh' dengan Kapak Naga Geni 212 harus bisa menyatukan pendekar aliran putih membela kebenaran.
Apalagi yang dinanti sambut September ini dengan dua sosok pahlawan imagi dan sejarah nasional Sultan Agung di saat Indonesia meraih prestasi Asian Games menonton Sultan Agung yang gagah berani sebagai simbol cinta tanah air dalam mengusir penjajah, ia harus menyatukan semua adipati sama persis yang dilakulan Wiro untuk menghabisi Mahesa Birawa yang berkhianat pada kebenaran.
Nonton Sultan Agung dan Wiro Sableng, Buktikan Cinta Tanah Air mu !