KABARINDO, SURABAYA - Ada yang berbeda dalam latihan Tim U-17 Indonesia di Lapangan C Komplek GBT, Surabaya, Selasa (7/11/2023) malam. Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali menghadiri latihan itu.
Dia ikut memantau perkembangan persiapan Tim U-17 Indonesia menuju Piala Dunia U-17 2023. Anak asuhnya Bima Sakti itu akan menghadapi Ekuador dalam laga pertama Grup A di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11/2023).
“Saya kira kami mempersiapkan dengan baik tim ini, karena kami sebagai tuan rumah. Dan sebagaimana teman-teman ketahui bahwa ini diawali dengan tim yang menjadi juara AFF U-16, itu modal utamanya,” kata Zainudin.
“PSSI melakukan pemantauan talenta dan rekrutmen di 12 kota dan itu yang melengkapi apa yang sudah ada. Kemudian kami ada uji tanding, latihan di Bali, Jakarta, dan terakhir ke Jerman. Beberapa minggu di sana,” imbuh pria yang pernah menjabat Menpora itu.
Indonesia U-17 sendiri merupakan tim yang skuad utamanya adalah pemain Indonesia U-16. Beberapa dari mereka ikut menjuarai Piala AFF U-16 2022 yang berada di bawah arahan Bima Sakti, seperti Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, dan Arkhan Kaka.
Kekompakan dan kemampuan tim sudah teruji dalam turnamen level Asia Tenggara. Kini, mereka tinggal memantapkan persiapan, ditambah oleh pemain diaspora macam Amar Brkic dan Welber Jardim.
“Syukur ada perkembangan yang baik, jadi dari skuad di Piala AFF U-16 ditambah rekrutmen dari 12 kota, ada juga diaspora kami dapatkan, tentu sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan oleh pelatih kepala. Standartnya mengikuti itu,” ujar Zainudin.
“Mudah-mudahan, sekarang ini anak-anak dalam kondisi baik. Saya sempat khawatir saat kembali dari Jerman penyesuaian cuaca, disana sampai minus enam-lima, kemudian datang ke Jakarta di atas 30,” ungkapnya.
“Tapi Alhamdulillah daya tahan anak-anak bagus, dan motivasi mereka sangat bagus karena ini kesempatan buat mereka untuk menunjukkan kemampuan dan inilah pertama kali timnas Indonesia masuk (putaran) final Piala Dunia,” ucapnya.
Persiapan Indonesia U-17 menuju Piala Dunia U-17 memang dilakukan sejak jauh hari. Sebelumnya, Indonesia menjalani pemusatan latihan di Jerman selama lima pekan.
Mereka kemudian sempat melanjutkan pemusatan latihan di Jakarta sebelum bergeser ke Surabaya.
Cuaca yang berubah-ubah ini yang dikhawatirkan memengaruhi kondisi fisik pemain. Apalagi, cuaca Surabaya sangat panas.
Beruntung proses adaptasi berjalan dengan baik sehingga membuat Iqbal Gwijangge dkk. tidak mengadali kendala penyersuaian diri.
“Kami berharap itu menjadi motivasi dan kami akan dorong terus supaya anak-anak bermain bagus. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia supaya dalam pertandingan klaster Surabaya di mana timnas main ini, semoga mendapat hasil yang baik,” ujar Zainudin.
Di sisi lain, pelatih Bima Sakti tidak ingin anak asuhnya terbebani dengan status sebagai tuan rumah. Dia meminta kepada para pemainnya tampil lepas agar bisa menunjukkan penampilan terbaik.
“Terimakasih atas dukungannya PSSI, Ketum, Waketum, manajer, Dirtek dan penasehat saya yang selalu memantau perkembangan kami. Dan Alhamdulillah seperti disampaikan Waketum, semua pemain dalam kondisi sehat dan siap untuk memberikan yang terbaik di hari Jumat nanti di pertandingan lawan Ekuador,” kata Bima Sakti. Foto: PSSi