Wajah Bebas Kerutan dengan Treatment Botox yang Aman untuk Hijabers
Botox Lanzox tidak mengandung unsur babi, mampu bertahan 4-6 bulan
Surabaya, Kabarindo- Setiap perempuan tentu ingin tampak awet muda dan wajahnya tidak memiliki kerutan. Namun seiring bertambahnya usia dan gaya hidup tak sehat, akan muncul kerutan-kerutan yang bakal terus bertambah.
Menurut dr. Dwi Wijayanto MM, dokter estetika di Facena Beauty Clinic, salah satu penyebab kerutan adalah terlalu sering berekspresi saat bertemu dengan banyak orang. Juga karena penuaan yang merupakan hal yang wajar seiring bertambahnya usia dan aktivitas sehari-hari.
dr. Daniel Widiyanto, Sp. And, Founder sekaligus dokter kecantikan di Facena Beauty Clinic, mengatakan prosedur Botox merupakan salah satu solusi treatment yang tidak pernah ditinggalkan oleh dokter-dokter kecantikan untuk mengatasi masalah tersebut. Treatment Botox sering dan banyak dilakukan kaum perempuan.
dr. Daniel menjelaskan, Botox dalam bahasa kedokteran disebut Botulinum Toxin. Botox merupakan protein yang diproduksi oleh bakteri Clostridium Botulinum dan bekerja melalui agen neurotoxin, yang mampu menghambat sinyal asetikolin antara saraf otak menuju otot.
“Dalam dunia kecantikan, Botox terkenal dengan perawatan anti-aging terbaik untuk mengurangi serta menghilangkan kerutan dan garis halus di area wajah yang berhubungan dengan otot, misalnya alis, area bawah mata, dahi dan leher. Botox juga bisa memberikan efek tirus untuk area otot rahang yang terlalu besar,” terangnya pada Rabu (9/8/2023).
dr. Wijayanto menambahkan, Botox juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi beberapa masalah medis. Ia menuturkan, ada remaja berusia 13 tahun sudah mulai melakukan prosedur Botox karena ingin menyembuhkan migrain.
Ia menjelaskan tentang beberapa gangguan kesehatan yang dapat diatasi atau dikurangi dengan treatment Botox, di antaranya sakit kepala karena saraf otak, migrain, mata juling, blefarospasme (kontraksi kelopak mata), inkontinensia urine (disfungsi kandung kemih), keringat berlebih hingga gangguan tidur (bruxism).
Dengan segala manfaat tersebut, Botox telah menjadi salah satu treatment favorit dari masa ke masa. Namun ada pro-kontra terhadap prosedur ini. Kaum hijabers menentang keras prosedur Botox, karena penggunaan serum darah manusia dan/atau gen babi dalam kandungannya yang diharamkan agama Islam.
Kini mereka tak perlu khawatir. Facena memperkenalkan brand Botox, Lanzox, dari PT Kalbe Farma yang aman bagi hijabers. dr. Wijayanto menjamin kandungan Botox dalam Lanzox telah dipastikan masuk dalam kategori non-babi.
“Selama proses pembuatan Lanzox, gen hewan dilenyapkan melalui proses chemical lab, sehingga gen ini hilang 100% pada hasil akhir bahannya jadi,” paparnya.
Meskipun belum/tidak mendapatkan sertifikasi halal dari MUI, Kalbe menjamin hal tersebut dengan adanya Sertifikat Analisa dari Pharma Metric Labs pada Juli 2023 lalu tentang identifikasi DNA gen babi, dimana hasilnya adalah negatif. Sehingga bahan Lanzox secara praktikal telah lolos, karena tidak melawan syarat-syarat syariat. Hal ini sesuai dengan kutipan dalam LPPOM MUI, Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 28 tahun 2011 tentang Kosmetik dan Produk Perawatan Tubuh.
“Dengan edukasi mengenai prosedur Botox non-babi ini, kaum hijabers bisa lebih tenang melakukan treatment ini,” ujar dr. Wijayanto.
Menurut dr. Daniel, treatment Botox bisa dilakukan mulai usia 17 tahun untuk perawatan kulit serta mencegah timbulnya kerutan dan penuaan dini. Hasil treatment dengan Botox Lanzox mampu bertahan selama 4-6 bulan dan bisa diulangi setelah 6 bulan. Jika kurang dari tenggat waktu ini akan menimbulkan resistensi.
