KABARINDO, JAKARTA - Plepah yang merupakan produk wadah makanan ramah lingkungan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan.
Hal itu dikatakan oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Josua Mulia Simanjuntak.
Plepah ini nantinya dikatakan bisa menyerap hingga 80 ribu tenaga kerja.
Plepah merupakan produk inisiatif dari Footlose Initiative, dan merupakan salah satu pendukung dalam pembangunan produk ekonomi kreatif berkelanjutan tahun 2030.
“Jika dilihat satu daerah saja, potensinya bisa dioptimalkan hingga 600 juta packaging setiap tahunnya, kita hitung bisa menyerap mungkin sampai 80.000 tenaga kerja di satu titik," kata Josua.
"Tentu ini perlu kita dukung pengembangannya agar lapangan kerja terbuka seluas-luasnya, sehingga ekonomi dapat segera bangkit dan pulih kembali."
Bantu Isu Global soal Sampah
Kehadiran Plepah ini merupakan inisiatif untuk membantu penanganan isu global terkait sampah, khususnya sampah styrofoam sebagai wadah makanan.
Styrofoam butuh waktu hingga 500 tahun untuk benar-benar terurai, dengan menjadi kontribusi 0,27-0,59 ton sampah ke laut Indonesia, menurut penelitian Footlose Initiative.
Plepah merupakan wadah makanan yang berbahan dasar pelepah pinang, dan ramah lingkungan.
Selain itu, produk ini juga dibuat berdasarkan inovasi masyarakat lokal, dan merupakan solusi lanjutan soal konservasi lingkungan.
“Kami percaya bahwa mendorong budaya praktik inovasi berbasis masyarakat dapat menjadi jalur alternatif menuju proses pembangunan yang lebih inklusif. Let’s connect and collaborate,” kata Gamia, anggota Footlose Initiative Gamia Dewanggamanik.
Sumber: Antara
Foto: Antara