Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Varian Omicron Berpotensi Besar Guncang Ekonomi Global

Varian Omicron Berpotensi Besar Guncang Ekonomi Global

Ekonomi & Bisnis | Jumat, 3 Desember 2021 | 11:25 WIB
Editor : Budiman

BAGIKAN :
Varian Omicron Berpotensi Besar Guncang Ekonomi Global

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa efek varian Omicron COVID-19 bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global.

Janet Yellen menilai bahwa Varian Omicron dari COVID-19 dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dengan memperburuk masalah rantai pasokan dan menekan permintaan.

Seperti diketahui, varian Omicron dari COVID-19 baru saja terdeteksi di Afrika Selatan. Varian baru ini ditakutkan bisa memengaruhi ekonomi global seperti varian Delta awal tahun ini.

"Mudah-mudahan itu bukan sesuatu yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Ada banyak ketidakpastian, tetapi itu bisa menyebabkan masalah yang signifikan. Kami masih mengevaluasi itu," kata Yellen, dikutip dari Antara

Yellen mengatakan Omicron berpotensi tak hanya memperburuk masalah rantai pasokan dan meningkatkan inflasi, tetapi juga dapat menekan permintaan dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat.

Terbukti, belum lama ini penyebaran Omicron langsung mengguncang pasar keuangan. Alhasil  pemerintah-pemerintah di seluruh dunia lansung memperketat pembatasan perjalanan dan tempat kerja. Amerika Serikat melaporkan kasus pertama penularan Omicron pada Kamis (2/12/2021).

Mantan Kepala Federal Reserve (Fed) itu juga mengatakan kepada konferensi global virtual bahwa dia siap untuk menghentikan kata "sementara" untuk menggambarkan keadaan inflasi saat ini. Karena mengganggu pemulihan AS dari pandemi COVID-19.

"Saya siap untuk menghentikan kata sementara. Saya setuju bahwa itu bukan deskripsi yang tepat tentang apa yang sedang kita hadapi," kata Yellen.

Ketua FED, Jerome Powell, mengatakan kepada anggota parlemen minggu ini bahwa kata itu memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, menimbulkan kebingungan, dan ini adalah saat yang tepat untuk menjelaskan dengan lebih jelas apa yang dimaksud.

Yellen menegaskan bahwa pengeluaran stimulus oleh pemerintahan Biden awal tahun ini bukanlah pendorong utama yang mendorong harga konsumen. Dia menyalahkan lonjakan harga-harga terutama pada masalah rantai pasokan dan ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan.

Ia mengatakan Rencana Penyelamatan Amerika senilai 1,9 triliun dolar AS yang disahkan oleh Kongres awal tahun ini telah membantu warga Amerika yang terdampak pandemi.

Yellen mengatakan lonjakan itu sebagian besar disebabkan oleh pandemi dan pergeseran besar dalam konsumsi terhadap barang-barang dan menjauh dari jasa-jasa.

Dia mengatakan The Fed harus mengawasi kenaikan upah untuk menghindari jenis "spiral harga-upah" yang merusak sepert tahun 1970-an.

Sumber berita: Antara

Foto: Sky News


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER