KABARINDO, MARSEILLE – Para peneliti di institut IHU Mediterranee Infection, Prancis, telah melaporkan adanya varian baru Covid B.1.640.2 setidaknya dalam 12 kasus dan diduga berasal dari Kamerun.
Namun, para peneliti mencatat bahwa terlalu dini untuk berspekulasi tentang bagaimana varian ini berperilaku terkait infeksi dan perlindungan dari vaksin yang bersangkutan. Untuk sementara ini varian ini dipanggil dengan nama IHU.
Studi yang belum ditelaah sejawat (peer review) itu diposting di repositori pracetak MedRxiv pada 29 Desember lalu, dan mengungkapkan bahwa IHU memiliki 46 mutasi.
"Set mutasi dan posisi filogenetik genom yang diperoleh di sini menunjukkan, berdasarkan definisi kami sebelumnya, varian baru yang kami beri nama IHU," kata penulis penelitian, Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infection, Marseille, Prancis.
"Data ini adalah contoh lain dari ketidakpastian kemunculan varian-varian SARS-CoV-2, dan permulaan mereka di wilayah geografis tertentu dari luar negeri," tambahnya.
Menurut peneliti, kasus indeks (pertama) adalah orang dewasa yang didiagnosis positif oleh tes PCR yang dilakukan di laboratorium pada sampel nasofaring yang dikumpulkan pada pertengahan November tahun lalu.
Belum Tentu Berbahaya
Pemimpin teknis WHO untuk COVID-19, Maria van Kerkhove, hari Selasa (4/1) menyampaikan di akun Twitternya bahwa "B.1.640 diklasifikasikan sebagai 'Varian Dalam Pemantauan' oleh WHO pada November,"
Epidemiolog Eric Feigl-Ding memposting utas Twitter panjang di mana dia mengatakan bahwa varian baru masih bisa terus muncul, tetapi itu tidak berarti mereka akan lebih berbahaya.
"Apa yang membuat varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang terkait dengan virus asli," cuitnya Feigl-Ding pada hari Selasa.
"Inilah saatnya menjadi "varian yang menjadi perhatian" - seperti Omicron, yang lebih menular dan lebih banyak menghindari kekebalan masa lalu. Masih harus dilihat dalam kategori mana varian baru ini akan masuk," katanya. ***(Sumber: France24, NDTV, Twitter; Foto: LCI)