KABARINDO, - Timnas Basket Putra telah menunjukkan perjuangan keras ketika menantang Korea Selatan. Bahkan mereka sempat memimpin di kuarter ketiga hingga akhirnya harus akui keunggulan tuan rumah 78-86 di Goyang Gymnasium, kamis malam (21/11).
Di pertandingan ini, Timnas Basket Putra membuka permainan dengan baik. Mereka langsung gaspol memproduksi poin demi poin di kuarter pertama.
Bahkan Korea Selatan dipaksa alami defisit 5 poin di awal pertandingan. Ini setelah Anthony Beane sukses eksekusi tiga free throw dan layup untuk produksi 2 poin.
Korea Selatan mengejar melalui dua angka dari Youngjun An. Kemudian Indonesia kembali menjauh di angka 13-6 yang kemudian mampu dikejar Korea Selatan untuk samakan kedudukan 13-13 ketika pertandingan kuarter pertama sisakan 3 menit.
Di kuarter pertama, Indonesia menutup poin 15 usai Beane memproduksi 2 poin. Sementara Korea Selatan mampu menyalip perolehan poin Indonesia sehingga kedudukan menjadi 19-15 untuk keunggulan tuan rumah.
Timnas Basket Indonesia tidak mau begitu saja membiarkan Korea Selatan menjauh. Sehingga perlawanan terus dilakukan oleh Brandon Jawato dkk di kuarter kedua.
Indonesia mampu mereduksi ketertinggalan poin dan memaksakan kedudukan 40-40 di akhir kuarter kedua. Ini setelah Indonesia produksi 25 poin dan Korea Selatan cetak 21 angka.
Mampu menekan tuan rumah di kuarter kedua, membuat Indonesia di atas angin di kuarter ketiga. Di kuarter ini, Indonesia sukses memproduksi 23 poin dan 18 angka untuk tuan rumah sehingga skor di kuarter ketiga ini menjadi milik Indonesia 63-58.
Di kuarter keempat, Timnas Basket Indonesia masih menjaga keunggulannya. Ketika sisakan 7 menit, Indonesia leading dengan kedudukan 68-67. Lalu Korea Selatan mengambil momentum untuk memimpin perolehan poin melalui tembakan tiga angka Youngjun An sehingga kedudukan berbalik menjadi 70-68 untuk Korea Selatan.
Situasi ini mampu dimanfaatkan tuan rumah memimpin. Mereka kembali menemukan kepercayaan dirinya sehingga poin mereka terus bertambah usai para pemain sukses melakukan percobaan.
Hingga akhirnya Korea Selatan mampu menambah 23 angka di kuarter akhir ini. Sementara Indonesia dengan produksi 20 angka harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan kedudukan 78-86.
Anthony Beane menjadi pemain dengan cetakan poin terbanyak untuk Indonesia dengan 27 poin, 7 rebound, 1 asis. Disusul Abraham Damar dengan cetak 15 poin, 1 rebound, 3 asis dan Brandon Jawato dengan membukukan 13 poin, 7 rebound, dan 1 asis. Adapun dari Korea Selatan, Junhyeong Byeon menyumbang poin terbanyak dengan catatan 13 poin, 4 rebound, dan 6 asis.
Usai pertandingan, perjuangan para pemain tetap mendapat apresiasi dari manajemen tim. Manajer Timnas Basket Putra Rony Gunawan mengatakan bahwa para pemain sudah berjuang maksimal di pertandingan ini. Mereka bermain luar biasa melawan tim papan atas Asia dengan keunggulan size.
“Hari ini anak-anak bermain sangat luar biasa. Mereka fight hadapi Korea yang ada di papan atas bola basket Asia. Bahkan kita sempat unggul di beberapa kuarter sampai akhirnya kuarter keempat Korea menyusul,” terang Rony.
Rony menambahkan bahwa Timnas Basket Putra bisa mengendalikan pertandingan di tiga kuarter pertama karena Korea macet dalam kontribusi 3 poinnya. Bahkan persentasenya Indonesia lebih baik.
“Tapi mereka punya size dan unggul di rebound. Untuk rebound, 50 berbanding 32. Kemudian di ofensif rebound 15:5. Menjelang akhir pertandingan, mereka memanfaatkan dengan baik keunggulan size,” ujar Rony.
“Ada faktor pembeda juga dari mereka dimana bench Korea juga memberikan kontribusi bagi tim dengan 35 poin from the bench,” lanjutnya.
Meski secara hasil akhir kalah, Rony tetap melihat potensi dari tim ini. Dari game yang tersaji di Goyang Gymnasium, tampak para pemain mampu mengimbangi permainan tim papan atas Asia.
“Dari pertandingan ini kita menunjukkan bahwa para pemain bisa mengimbangi tim papan atas Asia. Bahwa regulasi liga dengan kuota 3 pemain asing dengan aturan 2 di lapangan dan 1 di bench membawa dampak positif. Para pemain memiliki kepercayaan diri dan tidak ragu-ragu hadapi pemain level Asia dengan size lebih tinggi dari mereka,” terang legenda Satria Muda ini.
Kabar baiknya, Rony menjelaskan bahwa kondisi para pemain baik-baik saja. Tidak ada satupun yang bermasalah dengan kebugaran. Kondisi ini penting karena Indonesia harus kembali bertarung pada 24 November 2024 dengan melawan Thailand di Indonesia Arena.
“Kondisi pemain baik-baik saja, tidak ada yang cedera. Tidak ada satu pun yang bermasalah dengan kebugaran. Kami harus move on dan melupakan hasil ini untuk menatap pertandingan selanjutnya melawan Thailand,” ucapnya.
“Rencananya, Jumat pagi (22/11) langsung terbang ke Jakarta pukul 10.00 waktu Korea dengan Garuda Indonesia. Sesuai rencana, tim akan tiba sore harinya untuk kembali bersiap hadapi pertandingan selanjutnya Window 2 Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Arab Saudi,” jelasnya. Foto: FIBA