KABARINDO, JAKARTA - Buku karangan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi, The President Can Do No Wrong ramai menjadi sorotan publik usai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik menjadi Menteri ATR/BPN.
Pasalnya, buku setebal 27 halaman yang diluncurkan pada 26 Juni 2023 berisi pandangan SBY mengenai sikap Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024.
Dalam buku tersebut, Jokowi diisukan akan ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024 dan menginginkan kontestasi hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon). Buku yang ditujukan khusus untuk kader Partai Demokrat juga berisi anggapan Jokowi yang tidak menginginkan Anies Baswedan menjadi Capres 2024.
Tidak hanya itu, buku tersebutu juga membahas soal isu Jokowi yang mendukung sejumlah pihak untuk menjadi capres dan cawapres di Pilpres 2024 dan menentukan siapa capres dan cawapres yang harus diusung.
Salah seorang pegiat sosial Jhon Sitorus menyarankan agar buku tersebut ditarik karena berbahaya bagi kesehatan mental AHY.
”Belum setahun buku ini terbit, sepertinya peredarannya harus ditarik secara massif. Berbahaya untuk kesehatan mental AHY nantinya. Lucu sekali tontonan politik ini,” tulis melalui akun resmi media sosialnya @Miduk17 dikutip SINDOnews, Kamis (22/2/2024)
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat yang merupakan putra sulung SBY tersebut dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu 21 Februari 2024. AHY menggantikan Hadi Tjahjanto yang diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menyusul pengunduran diri Mahfud MD karena ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 sebagai cawapres.
Bergabungnya AHY dengan pemerintahan Jokowi setelah Pilpres 2024 ini mengakhiri sembilan tahun perjalanan Partai Demokrat menjadi oposisi.