KABARINDO, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Sugiono meluncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia sebagai soft power (daya halus) diplomasi Indonesia di Kementerian Luar Negeri pada Senin.
"Kuliner adalah salah satu strategi soft power diplomacy terbukti efektif dalam menjadi jembatan kebudayaan dan berpotensi besar untuk meningkatkan ekonomi, perdagangan, dan hubungan internasional," kata Menlu dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Di sektor ekonomi, sepanjang 2024 sebanyak 30 produk rempah dan sembilan produk bumbu Indonesia telah diekspor ke berbagai negara.
Menlu menggarisbawahi bahwa mempromosikan Gastronomi Indonesia tidaklah mudah dan tidak dapat berjalan sendiri. "Perlu koordinasi, kolaborasi, dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan kuliner Indonesia, sebagai national branding," katanya.
Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu menyampaikan dukungannya terhadap peluncuran tersebut.
"Kemenekraf akan terus mendorong penguatan pelaksanaan gastrodiplomasi Indonesia. Kami meyakini dengan dashboard ini, Gastronomi Indonesia dapat lebih cepat dikenal di mata dunia," katanya.
Acara peluncuran tersebut dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Perdagangan, Kementerian UMKM, Kementerian Pariwisata serta BUMN seperti Bank Mandiri, BNI, BSI, dan Garuda Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan dari dunia Gastronomi Indonesia, hadir pula pakar kuliner di antaranya William Wongso dan sejumlah asosiasi mitra gastrodiplomasi Indonesia seperti Komite Kuliner Indonesia (KKI), Indonesia Gastronomy Community (IGC) dan Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI).
Para Duta Besar Indonesia di berbagai perwakilan Indonesia turut hadir pula secara daring.
Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia adalah platform yang dibangun sebagai inisiatif Kemlu untuk memberikan acuan kepada pelaku kuliner di dalam negeri maupun Perwakilan RI di luar negeri dalam mengembangkan strategi gastrodiplomasi yang efektif.
Hal itu bertujuan untuk mendukung diplomasi ekonomi, pemajuan kuliner sebagai aset soft power diplomasi Indonesia, dan mendukung program Indonesia Spice Up The World yang telah berlangsung sejak 2021.
Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia menyajikan visualisasi data restoran dan produk rempah dan bumbu Indonesia di luar negeri berdasarkan olahan hasil survei yang dilakukan Kemlu pada Maret-Mei 2024 dan bekerja sama dengan Perwakilan RI. Berdasarkan hasil survei 2024, terdapat sebanyak 1.221 restoran Indonesia di luar negeri.