Trimester Kedua Kehamilan, Waktu Perawatan Gigi Terbaik pada Ibu Hamil
Dentaland Clinic ajak masyarakat lebih peduli kesehatan gigi & mulut, terutama pada anak-anak
Surabaya, Kabarindo- Waktu perawatan gigi pada ibu hamil yang terbaik adalah pada trimester kedua kehamilan. Tindakan medis gigi pada trimester pertama dan ketiga sebisa mungkin dihindari, karena ini merupakan masa yang rentan. Namun jika tindakan tersebut bersifat darurat, maka dapat dilakukan atas sepengetahuan dokter kandungan pasien yang bersangkutan. Untuk kelanjutan perawatan dapat dilakukan pada masa yang aman.
Hal itu dipaparkan drg. Tri Soehartini Sp.KGA dalam talk show tentang Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Terhadap Tumbuh Kembang Anak dalam perayaan An9versary Dentaland Clinic, klinik gigi untuk anak dan keluarga, di cabangnya di Surabaya Barat di HR Muhammad Square pada Kamis (13/10/2022).
Talk show juga menghadirkan drg. Handy Wiratama H, Sp.KGA, dan Syafira Devani Putri, digital creator yang sedang menunggu kelahiran si buah hati.
drg. Handy memaparkan korelasi antara kesehatan gigi dan mulut ibu terhadap tumbuh kembang anak. Hal ini dimulai dari saat ibu mengandung. Ibu hamil rentan terhadap masalah gigi dan mulut. Jika kesehatan gigi dan mulut ibu hamil tak terjaga, misalnya memiliki masalah radang gusi atau gigi busuk, kumannya dapat masuk ke janin melalui plasenta, sehingga berdampak tidak baik terhadap kesehatan janin.
“Biasanya masalah gigi yang muncul adalah air liur berlebih dan radang gusi akibat perubahan hormon pada ibu hamil. Morning sickness, mual dan muntah juga dapat membuat asam lambung keluar dan tingkat keasamannya berdampak terhadap enamel gigi. Jika terjadi sesekali, tidak akan terlalu berdampak. Tapi jika terjadi terus menerus bisa menyebabkan sakit gigi seperti gigi berlubang pada ibu hamil,” terangnya.
Lalu bagaimana penanganan masalah gigi dan mulut pada ibu hamil? drg. Tri menjelaskan, segala tindakan medis pada ibu hamil harus dilakukan secara hati-hati. Sebelum melakukan perawatan gigi pada ibu hamil, sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan.
Ia menambahkan, menjaga kesehatan gigi dan mulut oleh ibu tidak berhenti sampai melahirkan. Bayi juga rentan terhadap bakteri yang bisa ditularkan oleh orang dewasa melalui mulut. Orang tua harus lebih berhati-hati dengan kebiasaan mencium anak di bagian mulut. Hal ini dapat menyebabkan bayi terkontaminasi Streptococcus Mutans, karena kontak air liur dewasa bisa berpindah kepada si kecil.
“Bakteri ini membuat gigi si kecil rentan mengalami gigi berlubang yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Karena itu, orang tua harus lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut,” ujar dr. Tri.
Sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, menjelaskan hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dengan status kesehatan gigi dan mulut anak usia dini. Penelitian ini dilakukan pada 44 ibu beserta anak mereka yang berusia dini. Hasilnya, pengetahuan ibu yang cukup tentang kesehatan gigi dan mulut anak tidak sepenuhnya tercermin dalam praktik kebersihan gigi dan mulut sehari-hari. Rata-rata ada 7 gigi yang mengalami karies pada setiap anak dan paling banyak ditemukan pada anak dengan ibu yang memiliki pengetahuan dan perilaku kesehatan mulut yang tidak cukup baik.
Untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut ibu hamil sangat penting, Dentaland menggandeng Syafira dengan harapan kolaborasi ini mampu memberikan edukasi kepada masyarakat yang masih percaya dengan mitos-mitos bahwa perawatan gigi tidak boleh dilakukan terhadap ibu hamil.
“Hal ini tidak teruji secara klinis, sehingga masyarakat perlu mendapat pemahaman yang lebih baik agar tidak ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi,” ujar dr.Tri.
Dentaland juga mengajak para orang tua agar jangan ragu memeriksakan kesehatan gigi dan mulut bersama buah hati yang disampaikan melalui campaign A Smile Worth a Thousand Words.
Menurut dr. Handy, masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut, khususnya terjadi pada anak-anak. Apalagi pada masa pandemi, banyak orang takut untuk periksa ke dokter gigi. Sekarang saatnya untuk kembali rutin memeriksakan gigi bersama si buah hati, karena kasus Covid-19 sudah turun drastis
“Kami mengajak masyarakat, khususnya para orang tua, untuk mendidik anak-anak mereka membiasakan diri menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Kesehatan gigi dan mulut anak berperan penting dalam tumbuh kembang mereka. Jika tumbuh kembang anak berlangsung dengan baik, hal ini kelak membantu mencetak generasi penerus yang unggul dan sehat,” ujarnya.