Tren Renovasi & Home Improvement Lebaran 2024, Tak Sekedar Percantik Hunian
Surabaya, Kabarindo- Jelang Lebaran tahun ini, permintaan perbaikan dan renovasi rumah meningkat. Biasanya memang Lebaran menjadi momen orang untuk berbenah rumah, tapi ternyata hal ini bukan menjadi satu-satunya alasan.
Tingginya permintaan perbaikan rumah (home improvement) tahun ini, karena pemilik rumah memiliki kebutuhan fungsi hunian yang berbeda. Pandemi global telah mengubah kehidupan kita dan memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah dan renovasi, khususnya menjelang Lebaran. Ada berbagai faktor yang mendorong tren ini, di antaranya perubahangaya hidup, kemajuan teknologi rumah pintar dan pengaruh gerakan ‘lakukan sendiri’ atau DIY (Do It Yourself).
Perubahan pola kerja dari rumah ‘work from home’ atau ‘flexible working’ mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ruang kerja yang efisien dan nyaman di dalam rumah. Kebutuhan akan ruang belajar bagi anak-anak yang homeschooling juga meningkat. Area rekreasi untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu santai pun semakin menjadi prioritas.
Perubahan gaya hidup inilah yang mendorong banyak orang untuk memutuskan untuk merenovasi rumah agar sesuai dengan kebutuhan fungsional maupun estetika yang diinginkan.
Menurut Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, kebutuhan fungsi yang cenderung spesifik, seperti ruang kerja, ruang belajar, area rekreasi, tak jarang membutuhkan perombakan.
“Banyak yang mulai mengatur ulang tata letak rumah, bahkan melakukan renovasi untuk memenuhi kebutuhan ini,” ujarnya.
Kemajuan teknologi rumah pintar dan kesadaran akan keberlanjutan juga turut mempengaruhi konsumen dalam proses renovasi rumah. Teknologi rumah pintar menawarkan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya. Inovasi-inovasi seperti lampu yang dapat dikendalikan secara otomatis atau perangkat pengatur suhu ruangan yang cerdas menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin memperbaiki rumah dengan teknologi terkini. Ditambah lagi, kesadaran lingkungan mendorong banyak orang mencari bahan bangunan ramah lingkungan dan solusi yang dapat mengurangi dampak lingkungan dari renovasi mereka.
Satu lagi tren yang muncul pada Lebaran kali ini, yaitu home improvement DIY (Do It Yourself) yang ramai di media sosial. Hal ini memicu semangat masyarakat untuk mencoba hal-hal baru dan menciptakan estetika yang mereka lihat secara online dalam ruang mereka sendiri. Mulai dari proyek kecil seperti penataan ulang pada ruangan hingga renovasi besar seperti pembangunan ulang ruang tamu.
Menurut Fredy Yanto, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, inspirasi DIY melalui platform-platform seperti YouTube, Instagram, TikTok dan Pinterest, memang sangat menarik. Terbukti, semakin banyak konsumen aplikasi Gravel yang melakukan renovasi yang terinspirasi dari tren DIY ini.
Dengan adanya 3 tren ini membuktikan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang nyaman, efisien dan sesuai dengan gaya hidup mereka. Renovasi rumah bukan lagi sekadar memperbaiki, tetapi juga menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian dan kebutuhan individu, sekaligus mengikuti perkembangan teknologi dan tren sosial yang terus berubah.