KABARINDO, HOLLYWOOD – Renée Zellweger tampak jauh berbeda dari penampilan glamor Hollywood-nya di cuplikan penggoda pertama untuk serial kejahatannya yang akan datang berdasarkan kisah nyata, The Thing About Pam.
Aktris berusia 52 tahun itu akan membintangi serial tersebut sebagai terpidana pembunuh Pam Hupp yang dihukum atas pembunuhan Louis Gumpenberger pada 2016.
Zellweger senang bila orang-orang melihat ibu-ibu Midwestern pembunuh di film itu dan tidak langsung menyadari bahwa itu dia. “Ya ampun, jika Anda tidak mengenali aktor atau aktris dalam sebuah pertunjukan, itu pujian yang bagus,” kata pemenang Oscar dua kali itu.
Dia menambahkan bahwa menjadi tidak dikenali sangat penting untuk memungkinkan penonton tenggelam ke dalam cerita. "Kau kan tidak mencoba menceritakan kisahmu sendiri," katanya.
(Foto: Renee Zellweger berperan sebagai Pam Hupp -IGV)
Transformasi yang Menakutkan
Aktris itu melanjutkan dengan menceritakan transformasi penampilannya. “[Yang harus dilakukan] Itu cukup banyak, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Pemakaian prostetik, setelan [berlapis], pilihan pakaian, pemilihan langkah-langkah-langkahnya yang cepat, gaya berjalannya,” kata Renée.
Sepanjang film seri tersebut, bintang Bridget Jones’s Diary itu terlihat mengenakan setelan tubuh empuk untuk membuatnya tampak kelebihan berat badan, hidung palsu, kerutan ekstra dan juga wig untuk transformasinya menjadi Hupp.
Showrunner (produser eksekutif) Jenny Klein bercerita bahwa transformasi Renée untuk 'The Thing About Pam' terasa 'nyata' baginya karena kemampuan dia meniru tingkah laku Hupp dengan tepat, dan bukan hanya karena penampilan baru fisiknya.
"Saya telah mempelajari Pam selama berjam-jam, orang yang sebenarnya, pada video pengawasan polisi, dan kemudian di sini dia berjalan di atas panggung di depan saya," katanya.
'Bukan hanya transformasi fisik … Cara Pam membawa dirinya. Kakinya yang terjatuh, tingkah lakunya, dengusannya, dan bahkan cara dia sering berbicara dengan tangannya. Itu benar-benar mengejutkan karena saya [jadi] tidak melihat Renée. Saya melihat Pam, dan itu sedikit menakutkan.'
Pembunuhan ‘Betsy’ Faria
Kembali pada Juli 2021, Pam Hupp mengaku tidak bersalah atas pembunuhan temannya Elizabeth 'Betsy' Faria, yang ditikam secara brutal sebanyak 55 kali pada tahun 2011.
Jaksa mengklaim bahwa terdakwa membunuh Faria hanya beberapa hari setelah ia membujuk korban agar menjadikan dirinya sebagai penerima manfaat polis asuransi jiwa sebesar $150.000.
Suami Faria, Russ, kembali ke rumah pada malam 27 Desember 2011 saat menemukan Betsy telah tewas. Russ dihukum atas pembunuhan itu pada tahun 2013, namun dakwaan itu dibatalkan ketika polisi mengalihkan kecurigaan mereka ke Hupp.
Hupp kemudian malah mengaku bersalah karena menembak mati seorang pria cacat bernama Louis Gumpenberger pada tahun 2016, dan saat ini menjalani hukuman penjara seumur hidup untuk itu.
Pada bulan Juli 2021, dia didakwa dengan pembunuhan Faria, dengan ancaman hukuman mati. Jaksa penuntut mengatakan bahwa pembunuhan Louis Gumpenberger yang dilakukan Hupp adalah upayanya mengalihkan perhatian polisi agar tidak dikaitkan dengan pembunuhan Faria.
Serigala Berbulu Domba
The Thing about Pam berteori bahwa kesan wanita baik-baik, murah hati, dan bijaksana yang ditampakkan Hupp adalah alasan mengapa dia bisa lolos begitu lama.
Pengacara distrik Leah Askey (diperankan oleh Judy Greer) tegas bahwa tidak seorang pun kecuali suaminya yang bisa melakukan pembunuhan dengan kekerasan, tetapi dia tidak sendirian dalam kesalahannya. Dalam acara itu, bahkan pengacara pembela Joel Schwartz (dibintangi Josh Duhamel) menganggap kliennya bersalah pada awalnya.
(Foto: Adegan dalam film seri The Thing about Pam -Vanity Fair)
“[Kisah nyata] Ini mengungkapkan banyak hal tentang bias sosial dan pribadi, dan bagaimana hal itu berperan dalam sistem peradilan pidana,” kata Zellweger tentang serial tersebut.
“Saya pikir ini seperti cerminan kehidupan sosial kita sekarang. Kita merasa pasti tentang kesimpulan yang kita buat . . . dan ragu-ragu untuk berganti pendirian berdasarkan informasi baru. Kita lebih suka menemukan informasi periferal dan tidak berdasar yang mendukung pandangan yang sudah kita miliki, karena entah bagaimana ideologi itu membuat kita merasa aman.”
***(Sumber dan foto: Vanity Fair dan Daily Mail UK)