Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Tips Kulit Tetap Bersinar Meski Musim Hujan

Tips Kulit Tetap Bersinar Meski Musim Hujan

Gaya hidup | Sabtu, 30 Desember 2023 | 00:37 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Tips Kulit Tetap Bersinar Meski Musim Hujan

Tips Kulit Tetap Bersinar Meski Musim Hujan

Surabaya, Kabarindo- Selama musim hujan bukan berarti kulit wajah terbebas dari paparan buruk sinar UV dari matahari meski di tengah cuaca yang mendung. Saat hujan deras dan mendung sekalipun, tetap wajib melindungi kulit dengan rutin menggunakan sunscreen atau tabir surya. Ada beberapa alasan mengapa harus tetap menggunakan sunscreen pada musim hujan.

Mencegah kerutan di wajah

Penuaan dini merupakan hal yang tidak bisa dihindari saat musim kemarau maupun musim hujan. Menggunakan sunscreen mampu melindungi kulit dan mencegah munculnya tanda-tanda penuaan akibat paparan sinar UV. Cuaca yang lembab bisa membuat kulit lebih cepat kering dan keriput. Terlebih jika memiliki kulit kering, melewatkan penggunaan sunscreen bisa memicu kulit menjadi makin kering, sehingga garis halus terlihat makin jelas.

Cuaca dingin cepat menghapus perlindungan dari sunscreen

Saat cuaca panas, anda harus mengoleskan sunscreen setiap beberapa jam sekali. Begitu pula pada musim hujan. Suhu dingin karena hujan dapat lebih cepat mengikis sunscreen, sehingga tetap perlu re-apply secara rutin. Anda bisa mengoleskannya setiap 2-3 jam sekali, agar manfaatnya tetap bisa dirasakan. Jadi kulit tetap terlindungi dari sinar UV.

Dampak sinar UV

Dampak buruk sinar UV mengikuti kita meskipun cuaca sedang berawan atau hujan. Untuk memahaminya, anda perlu mengetahui bahwa sinar UV yang dipancarkan matahari memiliki tiga jenis.

  • Sinar UV A

Jenis sinar UV pertama yang dipancarkan oleh matahari adalah sinar UV A yang memiliki panjang gelombang sekitar 315-400 nm. Dengan panjang gelombang ini, sinar UV A dapat menembus lapisan ozon, awan hingga sela-sela pintu serta jendela.

  • Sinar UV B

Kedua merupakan sinar UV B yang memiliki panjang gelombang sekitar 280-315nm. Dengan panjang gelombang ini, sinar UV B masih dapat menembus lapisan ozon hingga mencapai bumi. Namun tidak seperti UV A, sinar UV B tidak mampu menembus lapisan awan ataupun jendela di rumah.

  • Sinar UV C

Sinar UV terakhir yang dipancarkan oleh matahari adalah sinar UV C. Jenis sinar UV ini memiliki gelombang paling pendek dibandingkan UV A dan UV B. Karena itu, sinar UV C tidak dapat menyinari hingga bumi.

Kini anda menjadi paham bukan, mengapa menggunakan sunscreen pada musim hujan menjadi hal yang penting. Sinar UV bisa berdampak buruk, terutama UV A yang dapat menembus awan mendung hingga jendela di rumah, sehingga kulit masih terpapar risiko buruk dari sinar UV.

Risiko kanker kulit tetap ada meski hujan

Kanker merupakan penyakit yang bisa muncul kapan pun akibat gaya hidup yang tidak sehat, termasuk tidak menggunakan sunscreen. Matahari yang tertutup awan karena hujan bukan berarti sinar UV dan efek berbahayanya menjadi berkurang. Bahkan 80% sinar UV matahari masih dapat menembus awan, yang berisiko meningkatkan kanker kulit. Perlu diketahui 90% kanker kulit non-melanoma telah dikaitkan dengan paparan sinar UV. Artinya anda harus menggunakan sunscreen setiap hari. Kandungan sun protection factor (SPF) pada sunscreen dapat melindungi kulit dari sinar UV B yang merupakan penyebab utama kulit terbakar, rusak dan ikut andil terhadap munculnya kanker.

Pemilihan sunscreen yang tepat untuk kulit

Untuk mendapatkan perlindungan UV yang maksimal, pilihlah sunscreen SPF 50+ yang memiliki berbagai kandungan untuk melindungi kulit wajah dari efek buruk paparan UV A, UV B dan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER