KABARINDO, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengakui salah satu topik yang dibahas di kediaman Megawati Soekarnoputri terkait tentang adanya indikasi kecurangan Pemilu 2024. Dia pun mengungkap, apa saja bentuk kecurangan yang dibahas.
Mardiono menyampaikan, saat ini masing-masing koordinator dari partai politik pendukung Ganjar-Mahfud terus menginventarisir bukti-bukti dari indikasi kecurangan Pemilu tersebut.
"Kita sekarang terus memantau di daerah secara nasional ya. Kita sudah menugaskan masing-masing koordinator, termasuk kita mengumpulkan data-data ya fakta bukti-bukti bahwa atas terjadinya kecurangan," kata Mardiono di depan kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
Dalam kesempatan ini, ia pun mengungkap bentuk indikasi kecurangan yang turut dibahas dalam pertemuan di kediaman Megawati. Mulai dari peristiwa banyaknya WNI di Hong Kong yang tak bisa mencoblos hingga upaya intervensi dari oknum aparat.
"Sekarang sedang kita memobilisasi, mengumpulkan fakta dan data itu, dan nanti terus akan kita kumpulkan menjadi sebuah data yang otentik bagi kita semua untuk melangkah pada tindakan-tindakan hukum. Tindakan hukum itu juga untuk menjaga agar jangan sampai nanti rakyat itu kemudian bertindak sendiri karena hukum itu tidak ditegakkan oleh yang berwajib atau aparatur pemerintah," terangnya.
Mardiono tak menampik salah satu bentuk indikasi kecurangan yang dilakukan juga terkait surat suara yang sudah tercoblos. Dia mengaku banyak menerima laporan terkait indikasi tersebut.
"Tapi kan kita harus buktikan nanti, seperti apa bukti termasuk datanya dan faktanya," pungkasnya.