KABARINDO, MELBOURNE – Perdana Menteri Australia memberi tanggapan resminya pada hari Sabtu (19/2) atas tindakan kapal Angkatan Laut China yang mengarahkan laser ke pesawat pengintai militer Australia pada hari Kamis (17/2).
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuduh Beijing melakukan 'tindakan intimidasi' yang berpotensi membahayakan nyawa.
"Saya tidak bisa melihatnya selain sebuah tindakan intimidasi, yang tidak beralasan, tidak dipancing," kata Morrison, "Dan Australia tidak akan pernah menerima tindakan intimidasi seperti itu."
Morrison mengatakan pemerintahnya akan menuntut jawaban dari Beijing.
Departemen Pertahanan Australia menyatakan insiden itu terjadi pada Kamis, pukul 12:35 waktu setempat, ketika RAAF P-8A Poseidon mulai mendeteksi laser tingkat militer yang menyinari pesawat saat dalam penerbangan di utara Australia.
Kapal China, bersama dengan kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) lainnya, sedang berlayar ke timur melalui Laut Arafura pada saat itu.
Hingga 10 personel berada di dalam pesawat ketika insiden itu terjadi.
“Tindakan itu sembrono, tidak bertanggung jawab, dan tidak seharusnya terjadi. Kami akan mengangkat masalah itu secara langsung melalui saluran diplomatik dan pertahanan," tandas Morrison.
Hubungan antara Australia dan China, memburuk setelah Canberra melarang Huawei Technologies Co Ltd dari jaringan broadband 5G-nya pada tahun 2018, dengan memperketat undang-undang terhadap campur tangan politik asing, dan mendesak pemerintah China untuk melakukan penyelidikan independen terhadap asal usul COVID-19.
***(Sumber: ABC, Reuters; Foto: Reuters)