Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > Syuting Sinetron di Lokasi Bencana Semeru, Ketua Komisi VIII DPR Serukan Boikot

Syuting Sinetron di Lokasi Bencana Semeru, Ketua Komisi VIII DPR Serukan Boikot

Hukum & Politik | Kamis, 23 Desember 2021 | 13:49 WIB
Editor : Daniswara Kanaka

BAGIKAN :
Syuting Sinetron di Lokasi Bencana Semeru, Ketua Komisi VIII DPR Serukan Boikot

KABARINDO, JAKARTA - Belakangan ini ramai menjadi perbincangan, terkait adanya syuting sinetron yang digelar di area pengungsian bencana erupsi Gunung Semeru.

Kejadian tersebut menjadi sorotan Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, yang menilai hal tersebut tidak manusiawi.

"Tidak layak dan tidak manusiawi karena lokasi bencana dijadikan tempat syuting dan lain-lainnya," ujar Yandri.

"Kita minta itu tidak perlu ditayangkan, karena sudah menyakiti orang banyak. Kalau ditayangkan, diboikot saja, nggak usah ditonton," kata Yandri menambahkan.

Yandri mengatakan agar lembaga berwenang seperi Pemkab Lumajang dan Satgas Tanggap Bencana Semeru lebih selektif terhadap masyarakat selain pengungsi.

"Dan kita minta para pihak, apa itu pemda, kementerian/lembaga, yang fokus menangani situasi kebencanaan, harus lebih selektif orang-orang yang memang melakukan aktivitas di lokasi pengungsian, sehingga tidak mencederai rasa perasaan pengungsi," ujar Yandri.

Kejadian Serupa Diharap Tidak Terulang

Jadi ini penting ke depan menjadi pembelajaran yang sangat berharga, jangan diulangi lagi," ujar Yandri menambahkan.

Pihak Production House (PH) mengaku telah mendapat izin Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, dan melakukan koordinasi dengan Satgas Tanggap Bencana Semeru.

Namun, Satgas Tanggap Bencana Semeru pengatakan pihak PH langsung menggelar syuting tanpa berkoordinasi lebih dulu.

Yandri memaklumi keputusan Bupati Lumajang, sebab yang berwenang di area pengungsian adalah Satgas Semeru.

Yandri menilai pihak PH sudah salah langkah dari awal karena melakukan syuting di lokasi pengungsian.

"Saya kenal baik sama Pak Thoriqul Haq, saya yakin nggak seperti itulah. Mungkin karena masalah kepengungsian, area itu bukan wilayah dia, mungkin dia menyerahkan ke pihak Kemensos, BNPB, dan sebagainya," terang Yandri.

"Menurut saya, justru yang keliru pihak PH-nya, kenapa syuting di situ, kenapa memilih lokasi itu, itu sudah salah dari awal yang tidak perlu dilakukan," tegasnya menambahkan.

Syuting yang dilakukan di lokasi bencana tersebut adalah untuk sinetron, Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM), yang digelar, Selasa (21/12/2021).

Sumber: Detik.com
Sumber: Detik.com


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER