KABARINDO, DEPOK - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat memanfaatkan lahan sempit menjadi lebih produktif sehingga bisa menghasilkan uang.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak insan pertanian untuk terus berinovasi, oleh karena itu, Kementerian Pertanian terus berupaya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit.
"Salah satu tantangan kita adalah keterbatasan lahan dan kawasan rumah yang makin bertambah banyak. Meskipun demikian, kita tidak boleh tinggal diam," kata Mentan.
Pemanfaatan lahan sempit ini juga dibahas dalam Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot Volume 09 bertemakan "Anggur Matang Cuan Datang" yang berlokasi di Kebun Imut Si Nakal, Jakarta Timur.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang hadir sebagai narasumber mengatakan bahwa buah anggur setiap saat ada dan potensi pasar luar biasa dengan budi dayanya tidak terlalu susah.
"Petani harus dapat memanfaatkan peluang untuk genjot produktivitas pangan untuk mendapatkan cuan," jelas Dedi.
Hal senada disampaikan pula oleh Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat. Ia mengatakan banyak lahan di Jakarta yang dapat dimanfaatkan dan pihaknya akan membantu untuk pembinaan dan juga pendampingan budi daya pertanian.
"Saat ini terdapat 114 kelompok tani dan 17 gapoktan di 13 rusun yang dapat dipadupadankan sumber daya manusia dan lahannya untuk menjalankan budi daya pertanian," ujar Hendra.
Kebun anggur lokasi Ngobras OTS diberi nama Kebun Imut Sinakal, singkatan dari Sigap, Niat, dan Berakal. Kebun anggur ini terletak di Jalan Malaka II, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Di lahan seluas 400 meter persegi ini anggota Komunitas Anggur Kebun Imut Sinakal mengembangkan 90 jenis tanaman anggur dari 20 negara.
Narasumber petani anggur, Yatno mengungkapkan bahwa pengunjung yang datang untuk memilih bibit dapat mencicipi buah anggur secara gratis.
"Untuk kawan yang bergelut di dunia pertanian, mari kita tingkatkan pertanian dan jangan malu bertani," katanya.
Sementara itu, penyuluh pertanian Jakarta Timur Herniwati mengatakan bahwa pendampingan dan pembinaan dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal.
Sumber: Antara