KABARINDO, KUNINGAN - Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo juga meminta kepada pengasuh pondok pesantren tidak terombang ambing dengan politik praktis, namun tetap berpegang teguh dan terus mengajarkan tentang politik negara dan kebangsaan. Demikian diutarakan Syafruddin saat menghadiri Silaturahim dan Munas Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2i) di Kuningan, Jawa Barat. 20/9/2023).
Acara dihadiri oleh para kiai pengasuh pondok pesantren Indonesia; salafiyah, modern dan muhammadiyah yang berasal antara lain dari; Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Jakarta, Jogjakarta, Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, NTB.
Presiden P2i Dr. KH. Tata Taufiq dalam sambutannya menyatakan apresiasi dan penghargaan kepada Ketua ASFA Foundation H. Syafruddin atas dedikasi dan peranannya yang selama ini secara berkesinambungan berpikir keras untuk memajukan pesantren dan kaderisasi pesantren.
Menurut Kiai Tata, tujuan didirikannya P2i adalah untuk sinergi, kolaborasi, saling mendukung, kerjasama dan merekatkan.
Kiai Tata menegaskan bahwa para pimpinan pesantren baik pesantren salafiyah, modern ataupun Muhammadiyah yang tergabung pada P2i bersepakat bersatu dan menjadikan pesantren sebagai pusat lahirnya SDM unggul dan berkwalitas.
H. Syafruddin dalam sambutannya kembali menekankan akan datangnya bonus demografi yang harus dikelola dengan baik.
Menurutnya, dalam sejarah peradaban suatu bangsa, bonus demografi ini akan datang hanya satu kali, dimana usia anak muda jumlahnya jauh lebih banyak dari usia tua 60 tahun ke atas.
Labih lanjut Haji Syafruddin mengingtkan tentang potensi SDA, posisi strategis geografis dan kwantitas manusia Indoneaia yang jika dikelola dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara yang sangat maju.
H. Syafruddin meminta kepada para pengasuh pondok pesantren agar tetap istiqomah mengelola pesantren, mendidik dan menyiapkan generasi mendatang dengan baik.
H. Syafruddin juga menegaskan bahwa umat Islam adalah komponen bangsa Indonesia yang sangat penting, dimana jumlahnya terbesar, maka menurutnya disaat berpikir tentang masa depan kemajuan Indonesia adalah pada hakikatnya sedang berpikir untuk kemajuan umat Islam.
Diakhir sambutannya, H. Syafruddin mengingatkan bahwa pesantren dan santri memiliki andil besar dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Haji Syafruddin juga meminta kepada pengasuh pondok pesantren tidak terombang ambing dengan politik praktis, namun tetap berpegang teguh dan terus mengajarkan tentang politik negara dan kebangsaan.
Dalam kunjunganya, Ketua ASFA Foundation H. Syafruddin juga memberikan beasiswa bagi kader pesantren di seluruh Indonesia yang tergabung pada P2i. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Lazis ASFA telah memberiman beasiswa kepada lebih dari 1000 pelajar/mahasiswa tingkat; santri, S1-S3. Para penerima beasiswa tersebut adalah kader pesantren atau lembaga pendidikan Islam dan lainnya, yang setelah selesainya studi, mereka diharuskan kembali ke lembaga pendidikan atau pesantrennya.
Pada sore hari sebelum acara P2i, H. Syafruddin juga bertemu dengan para imam, khotib, marbot masjid dan guru ngaji di Kuningan yang selama ini mendapatkan insentif tambahan sebagai fi sabilillah dari Lazis ASFA. Foto: Istimewa