Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Stella Lewis Tampilkan Fashion Show Batik; Usung Tema Ksatria

Stella Lewis Tampilkan Fashion Show Batik; Usung Tema Ksatria

Gaya hidup | Sabtu, 3 Oktober 2020 | 11:12 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Stella Lewis Tampilkan Fashion Show Batik; Usung Tema Ksatria

Stella Lewis Tampilkan Fashion Show Batik; Usung Tema Ksatria

Digelar Pakuwon Mall, peringati Hari Batik Nasional

Surabaya, Kabarindo- Dua model laki-laki dan dua model perempuan melenggak-lenggok menampilkan busana batik di atas panggung di Food Society Atrium Pakuwon Mall, Surabaya, pada Jumat (2/10/2020).

Mereka tampak elegan mengenakan koleksi busana batik karya desainer Stella Lewis. Acara ini digelar Pakuwon Mall bekerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dalam rangka Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober.

Menurut Dian Apriliani, Founder Surabaya Fashion Parade (SFP), acara tersebut diadakan dalam rangka SFP yang akan berlangsung pada 7-9 November 2020 secara virtual. Sedianya event tahunan yang menjadi ikon Surabaya ini digelar pada 16-19 April lalu, namun diundur karena pandemi Covid-19.

“Batik kan sudah ditetapkan UNESCO menjadi warisan budaya tak benda pada 2 Oktober 2009. Kalau bukan kita sendiri yang mengapresiasi, siapa lagi?” ujarnya.

Fashion Show Batik ini digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan SFP virtual 2020 sekaligus memperingati Hari Batik Nasional. Selain itu juga diadakan talk show tentang batik dan workshop masker batik.

“Masker kan sudah menjadi bagian dari protokol kesehatan yang harus dipakai jika keluar rumah. Sekarang kan banyak orang yang memakai masker kain, termasuk dari kain batik. Nah kita adakan workshop masker batik yang mengajarkan bagaimana membikin masker batik yang cantik,” ujar Dian.

Fashion show tersebut menampilkan 4 busana batik rancangan Stella yang mengusung tema Ksatria. Ia menuturkan, tema ini terinspirasi dari kisah Ramayana tentang Rama yang menyelamatkan istrinya Dewi Shinta dari tangan Rahwana. Karena itu terdapat motif di antaranya wayang pada gaun panjang hingga menyentuh lantai yang dikenakan model perempuan.

“Sejak dulu saya cinta batik. Ini saya wujudkan dalam koleksi rancangan saya yang kali ini terinspirasi oleh kisah Ramayana. Jadi kita tak usah repot mencari inspirasi dari luar negeri. Banyak yang bisa digali dari budaya Indonesia,” tuturnya.

Stella menjelaskan, ia menggunakan bahan katun untuk batik Pekalongan yang bekerja sama dengan pembatik di kota tersebut. Rancangannya mengaplikasikan warna klasik hitam, coklat dan kuning kunyit. Menurut ia, warna-warna ini tak lekang oleh waktu dan memberikan kesan elegan. Koleksi busananya merupakan ready to wear deluxe yang bisa dikenakan untuk acara semi formal hingga formal.

“Kalau tren kan bisa berganti tiap tahun. Tapi kalau batik kan bisa dibilang abadi. Bisa dipakai bertahun-tahun dan tetap indah,” ujarnya.

Stella menambahkan, koleksinya tersebut cantik dan pas dikenakan anak muda, karena terlihat kekinian. Ia ingin batik bukan hanya bisa dikenakan orang dewasa, namun juga anak-anak serta anak muda. Ia senang dan mengapresiasi masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, yang makin bangga mengenakan batik sejak ditetapkan UNESCO menjadi warisan budaya.

“Batik bisa dibikin jadi kain modern yang bagus dan keren untuk dikenakan sehari-hari, acara kasual maupun formal supaya disukai semua orang termasuk anak muda,” ujarnya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER