Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Sri Mulyani Beberkan Ekonomi Indonesia Mulai Membaik, APBN Mulai Sehat

Sri Mulyani Beberkan Ekonomi Indonesia Mulai Membaik, APBN Mulai Sehat

Ekonomi & Bisnis | Kamis, 10 Februari 2022 | 15:58 WIB
Editor : Daniswara Kanaka

BAGIKAN :
Sri Mulyani Beberkan Ekonomi Indonesia Mulai Membaik, APBN Mulai Sehat

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebutkan ekonomi Indonesia mulai membaik, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun mulai sehat. Hal ini terjadi setelah APBN dipaksa bekerja keras selama pandemic Covid-19.

“Kondisi saat ini menggambarkan APBN kita walau kerja ekstrem keras, kini mulai menyehatkan,” kata Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).

Sri Mulyani memaparkan untuk realisasi sementara belanja negara 2021 mencapai Rp2.786,8 triliyn (101,3 persen dari pagu). Sementara realisasi sementara Program PEN 2021 sebesar Rp658,6 triliun (88,4 persen dari pagu Rp744,77 triliun), lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp575,8 triliun.

Pendapatan negara juga tumbuh sebesar 21,6 persen yang ditunjang oleh penerimaan perpajakan yang tumbuh 19,2 persen (yoy) atau mencapai 103,9 persen dari target APBN. Target ini mampu kembali pada level sebelum pandemi 2019.

“Saya boleh pamer sedikit penerimaan negara di atas 100 persen, ini karena kita bersama memulihkan karena ekonomi baik bahkan saat belanja negara kita karena Pak Menko (Airlangga) itu selalu ada ide pemulihan ekonomi, meski ada konsekuensi biaya,” terang Sri Mulyani.

Selain itu, pemerintah juga melakukan penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN. Hal ini dilakukan agar BUMN dapat bertahan dan melanjutkan aksi perusahaan ketika menghadapi pandemi.

“Pengeluaran PMN kit akita tingkatkan di 2021 untuk BUMN yang lakukan fungsi pembangunan yang neracanya dalam tekanan,” ungkap Sri Mulyani.

Kondisi pemulihan ini pun membuat Sri Mulyani semakin optimis agar deficit anggaran pada 2022 bisa lebih rendah dari yang tertera pada APBN, yakni 4,85 persen dari PDB yang nantinya bisa mengurangi jumlah penarikan utang baru.

“APBN memberikan dukungan luar biasa kepada ekonomi Indonesia. 2022 kita harap terus membaik,” pungkasnya.

Sumber: Detik.com

Foto: Istimewa


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER