KABARINDO, JAKARTA - Polemik ikhwal bonus pemerintah kepada kontingen Thomas Cup Indonesia terus bergulir.
Tim beregu putra bulu tangkis Indonesia sukses membawa pulang Piala Thomas 2020 setelah menang 3-0 atas Cina pada bulan Oktober kemarin.
Kemenangan tersebut disambut antusias karena sudah 19 tahun lamanya, sejak kemenangan tahun 2002, Thomas Cup tak kunjung mampir ke Indonesia.
Polemik pun muncul ketika Menpora Zainudin Amali menyebut bahwa Piala Thomas sebagai turnamen individu belum masuk dalam daftar penerima bonus dari pemerintah jika juara.
Komentar tersebut lantas ramai diperdebatkan oleh para warganet termasuk juga kalangan atlet seperti Fajar Alfian dan Jonatan Christie.
Setelah beberapa waktu, pemerintah melalui Kemenpora pun mengabulkan bonus untuk skuad Thomas Cup 2020 sebesar Rp10 miliar pada Senin (27/12/2021).
Hadiah dengan tajuk "Bonus Thomas Cup 2020 (PB PBSI)" lantas sebagian digunakan oleh federasi untuk proses pembinaan dan kegiatan pengembangan pelatnas.
"Selain itu, juga ada alokasi untuk kegiatan rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan pemain agar proses penciptaan para juara di Pelatnas Cipayung bisa terus berkelanjutan dan tidak terputus," begitu kata Ketum PBSI, Agung Firman Sampurna, dilansir dari Kompas.com.
Ujaran tersebut lantas mendapat tanggapan dari para atlet kontingen Thomas Cup 2020 yang merasa kecewa dengan keputusan PBSI yang tidak sepenuhnya memberikan bonus kepada skuad yang bertanding.
Beberapa atlet yang meluapkan kekecewaan mereka antara lain Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Jonatan Christie, hingga Kevin Sanjaya.
Lewat Instagram Story pada Jumat (31/12/2021), Ahsan menyindir PBSI dengan "meminta para atlet untuk bersyukur" walaupun seluruh bonus tidak dilimpahkan kepada atlet secara penuh.
"Harus bersyukur walaupun di papannya udah sangat jelas," begitu tulis pemain yang akrab disapa Babah tersebut sembari menandai seluruh rekan sejawatnya di Thomas Cup 2020.
Sumber: Kompas.com, instagram.com/king.chayra/
Foto: instagram.com/king.chayra/, kemenpora.go.id
