Sharp Greenerator Gaungkan Eco-Tourism di Gunung Gede
Lakukan Mountain Cleaning sebagai upaya pembersihan, juga pengamatan tumbuhan dan binatang endemik
Surabaya, Kabarindo- Sampah plastik menjadi masalah di destinasi wisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cianjur, Jawa Barat.
Tiap tahun, berton-ton sampah diangkut dari jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango. Ketua Sukarelawan Montana, Ahmad Zainil, mengatakan pihaknya telah berulang kali melakukan pembersihan di dua rute, yaitu Ciputri dan Cibodas.
Sharp Greenerator, komunitas muda pecinta lingkungan binaan Sharp Indonesia, menginisiasi kampanye Eco-Tourism TNGGP pada 16 – 17 Juli 2022 lalu. Aktivitas ini dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian bumi sebagai campaign Sharp Greenerator ‘Teenager Save Nature’ yang digagas sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2022 silam.
Pandu Setio, Sr. PR & Brand Communication PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan permasalahan sampah tidak akan tuntas jika tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya masih rendah.
“Memiliki visi dan misi meningkatkan kesadaran masyarakat akan kegiatan pelestarian lingkungan, Sharp Greenerator melakukan kolaborasi bersama dengan Transformasi Hijau (Trashi) dan sukarelawan Montana melakukan kontribusi nyata yaitu Mountain Cleaning sebagai upaya pembersihan, juga pengamatan tumbuhan dan binatang endemik,” ujarnya pada Kamis (21/7/2022).
Selain itu, para anggota komunitas melakukan edukasi mengenai Zero Plastic Waste di pintu registrasi pendakian TNGGP, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran pengunjung guna mengurangi pencemaran lingkungan dengan membuang sampah sembarangan hingga memetik tumbuhan dan melukai satwa di area taman nasional.
Mereka memberikan edukasi mengenai Eco-Tourism dan dampak sampah plastik di wilayah konservasi. Pada akhir sesi, Sharp Greenerator membagikan Eco-Friendly Totebag yang dapat digunakan wisatawan untuk menampung sampah pada saat pendakian dan dapat dibuang setelah sampai di pintu gerbang, yang terletak di kaki Gunung Gede-Pangrango.
“Membangun semangat peduli lingkungan sejak usia muda tidak mudah. Diharapkan melalui program semacam ini, semakin banyak anak muda yang peduli lingkungan dan membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan kegiatan pelestarian lingkungan,” ujar Pandu.
Semangat pantang menyerah yang diperlihatkan oleh Sharp Greenerator merupakan hasil pendampingan Sharp Indonesia yang hampir 7 tahun membangun komunitas ini. Berdiri pada 2015, kini Sharp Greenerator memiliki puluhan anggota yang tersebar di Jabodetabek. Komunitas ini setiap tahun mengadakan bootcamp, pelatihan keterampilan dan perekrutan anggota baru.
Pembentukan Sharp Greenerator merupakan implementasi dari konsep Corporate Social Responsibility (CSR) Sharp Indonesia, yaitu CARES (Creativity, Attention, Recovery, Earth, Sincerity). Melalui konsep ini, Sharp Indonesia membagi fokus aktivitasnya pada 4 pilar utama, yaitu lingkungan, edukasi, kesehatan dan sosial.