KABARINDO, AMSTERDAM – Investigasi baru telah mengidentifikasi seorang tersangka yang mungkin telah mengkhianati Anne Frank dan keluarganya kepada Nazi di tahun 1944.
Anne meninggal di kamp konsentrasi Nazi pada tahun 1945, dalam usia 15 tahun, setelah dua tahun bersembunyi bersama keluarganya dari perang.
Selama bersembunyi, ia menulis catatan harian yang kemudian dibukukan setelah kematiannya dan diberi judul “The Diary of Anne Frank."
Hingga kini, buku tersebut masih menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia.
Namun, pertanyaan yang membayangi para pembaca dan sejarawan terus berlanjut hingga puluhan tahun berlalu: siapa yang memberi tahu tim pencari Nazi tentang tempat persembunyian Anne Frank dan keluarganya?
(Foto: Rak buku yang menyembunyikan tempat persembunyian keluarga Anne Frank -CBS)
Demi Melindungi Keluarga Sendiri
Sebuah tim penyelidik yang dipimpin mantan agen FBI Vince Pankoke mengatakan Arnold van den Bergh, seorang tokoh Yahudi di Amsterdam, mungkin "menyerahkan" keluarga Frank untuk menyelamatkan keluarganya sendiri.
Tim yang terdiri dari sejarawan dan ahli lainnya itu menghabiskan enam tahun untuk memecahkan "kasus dingin" itu dengan menggunakan teknik investigasi modern, termasuk menggunakan algoritma komputer untuk mencari koneksi antara banyak orang yang berbeda, sesuatu yang akan memakan waktu ribuan jam bila dilakukan manual oleh manusia.
Van den Bergh pernah menjadi anggota Dewan Yahudi Amsterdam, sebuah badan yang dipaksa untuk menerapkan kebijakan Nazi di wilayah-wilayah Yahudi.
Badan itu dibubarkan pada tahun 1943, dan anggotanya dikirim ke kamp konsentrasi, tetapi tim menemukan bahwa van den Bergh tidak dikirim ke kamp, dan malah tinggal di Amsterdam seperti biasa pada saat itu.
(Foto: Vince Pankoke -CBS)
Vince Pankoke mengatakan kepada CBS 60 Minutes, "Ketika van den Bergh kehilangan semua rangkaian perlindungannya yang membebaskannya dari keharusan pergi ke kamp, dia pasti harus memberikan sesuatu yang berharga kepada Nazi yang dia hubungi agar dia dan istrinya pada saat itu tetap aman."
Tim tersebut mengatakan telah berjuang memastikan apakah ada orang Yahudi lain yang juga mungkin adalah pengkhianat, namun semua tersangka yang lain tereliminasi.
Ayah Anne Tahu
Mereka bahkan juga menemukan bukti dari arsip penyelidik sebelumnya, yang menunjukkan Otto Frank, ayah Anne, mungkin telah mengetahui sendiri siapa yang mengadukan keluarganya dan memilih untuk merahasiakannya.
Bukti itu berupa salinan catatan anonim yang dikirim ke Otto Frank yang mengidentifikasi Arnold van den Bergh sebagai pengkhianatnya.
Mr Pankoke mengatakan kepada 60 Minutes bahwa anti-Semitisme mungkin menjadi alasan mengapa hal itu tidak pernah dipublikasikan. "Mungkin dia merasa jika dia mengungkit hal itu lagi, hanya akan menambah panas suasana," katanya.
(Foto: Otto Frank memegang penghargaan Golden Pan atas penjualan buku harian mendiang putrinya yang mencapai 1 juta kopi di tahun 1971 -AP/NBC)
Surat kabar Belanda de Volkskrant melaporkan bahwa van den Bergh meninggal pada tahun 1950.
Dalam sebuah pernyataan, direktur eksekutif museum Anne Frank House, Ronald Leopold, mengatakan "terkesan" dengan pekerjaan tim investigasi, dan menganggap penelitian baru telah "menghasilkan informasi baru yang penting dan hipotesis menarik yang layak untuk penelitian lebih lanjut".
Pihak museum mengatakan tidak terlibat langsung dalam penyelidikan tersebut tetapi telah berbagi arsip dan museumnya dengan tim. ***(Sumber dan foto: CBS News/BBC)