KABARINDO, JAKARTA -- Serangan rudal Iran ke utara Irak memicu ketegangan antara dua negara yang bersekutu. Baghdad memanggil duta besar Iran untuk menyampaikan protes. Teheran bersikeras serangan itu bertujuan untuk mencegah ancaman dari mata-mata Israel.
Media pemerintah melaporkan Garda Revolusi Iran menembak apa yang mereka sebut pusat spionase Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak pada Senin (15/1/2024) malam. Sementara pasukan elitnya mengatakan mereka juga menggelar serangan ke Suriah terhadap ISIS.
Serangan ini tampaknya memperdalam kekhawatiran memburuknya instabilitas di seluruh Timur Tengah akibat perang berkepanjangan Israel di Gaza. Sekutu-sekutu Iran di Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman juga mulai terlibat dalam konflik tersebut.
Juga terdapat kekhawatiran Irak dapat kembali menjadi teater tempur konflik kawasan setelah AS menggelar serangkaian serangan ke milisi-milisi yang memiliki koneksi dengan Iran yang juga bagian dari pasukan keamanan resmi Irak. Serangan-serangan AS sebagai respon atas lusinan serangan ke pasukan AS di kawasan sejak perang Israel pecah pada 7 Oktober lalu.
Pada Senin (15/1/2024) malam, Garda Revolusi mengatakan serangan langsung pertama Iran ke wilayah selama perang Gaza merupakan respon atas "kekejian" terhadap beberapa komandan Garda Revolusi dan pasukan sekutu Iran di Timur Tengah sejak perang Gaza.
Pada Selasa (16/1/2023) kantor media berita Irak melaporkan Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani mengatakan serangan tersebut "agresi terang-terangan" terhadap Irak dan perkembangan berbahaya yang dapat merusak hubungan kuat antara Teheran dan Baghdad.
Ia mengatakan, Irak memiliki hak mengambil semua tindakan hukum dan diplomatis untuk menjamin kedaulatannya. Dalam protesnya Irak memanggil utusan Teheran dan pelaksana tugas duta besar Iran atau charge d'affaires Iran di Baghdad.
Perdana Menteri Wilayah Kurdi Masrour Barzani menggambarkan serangan ke daerah pemukiman dekat kantor konsulat AS di Ibukota Wilayah Kurdistan, Erbil, sebagai "kejahatan terhadap rakyat Kurdi." Serangan tersebut menewaskan empat warga sipil dan melukai enam orang lainnya. Red dari berbagai sumber