Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Sekda Sri Wahyuni Resmi Buka Paviliun Kaltim pada Trade Expo Indonesia 2024

Sekda Sri Wahyuni Resmi Buka Paviliun Kaltim pada Trade Expo Indonesia 2024

Berita Utama | Rabu, 9 Oktober 2024 | 21:44 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Sekda Sri Wahyuni Resmi Buka Paviliun Kaltim pada Trade Expo Indonesia 2024

KABARINDO, TANGERANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni resmi membuka Paviliun Kaltim pada Trade Expo Indonesia 2024 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Rabu, dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Sekda Sri Wahyuni dalam keterangan, di Samarinda, Rabu, mengatakan event Trade Expo Indonesia (TEI) diharapkan menjadi sarana UMKM untuk mengenalkan produk-produknya serta memperluas pasar ekspor ke mancanegara.

“Di ekspo ini UMKM bertemu dengan buyernya dari luar negeri, memperbarui kontrak hingga penambahan volume,” katanya.

Pemprov Kaltim, melalui Dinas Perindagkop UKM, nantinya akan mengumpulkan data dari pelaku usaha dan buyer terkait permintaan dan perkembangan perdagangan selama TEI berlangsung.

“Data ini akan menjadi peta bagi kita, membangun ekosistem pada komoditi UMKM yang bisa menembus pasar global,” ujar Sri Wahyuni.

Sekda Sri menambahkan, selain terus melakukan penetrasi pada pasar global, UMKM juga harus terus mengembangkan pasar domestik atau lokal, mengingat kondisi ekonomi global yang menurun.

“Kami optimalkan kerja sama dengan para pihak, sehingga pasar domestik semakin terbuka. Semisal dengan asosiasi perhotelan, restoran dan lainnya,” kata Sekda yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim Heni Purwaningsih.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam sambutan pada pembukaan TEI 2024 mengatakan, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan dengan melambatnya kondisi pertumbuhan ekonomi global.

“Ekonomi global tumbuh lambat di kisaran 2,6 persen. Inflasi juga masih menghantui di banyak negara,” kata Jokowi.

Kondisi tersebut, diperparah dengan situasi dunia yang masih terjadi perang konvensional serta perang dagang, yang memaksa beberapa negara melakukan kebijakan restriksi perdagangan.

"Tercatat ada 19 negara yang melakukan kebijakan ini, yang berakibat perdagangan menjadi lesu," katanya lagi.

Over produksi di China juga menambah kekhawatiran banyak negara, karena masuknya produk-produk asal China dikenal lebih murah.

"Banyak negara mulai melindungi pasar domestiknya," kata Jokowi.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER