KABARINDO, JAKARTA--Chef Alfan Musthafa berhasil menyabet gelar Queensland’s Professional Chef of The Year 2025 di Australia berkat keahliannya mengolah Sate Maranggi, hidangan tradisional yang menggugah selera dan sarat kenangan masa kecil. Berkat Alfan, Sate Maranggi kini mendunia.
Chef Alfan dinobatkan sebagai Queensland Profesional Chef of The Year 2025 pada ajang food and Hospitality Queensland di Brisbane, Convention Centre, Australia.
Kompetisi live berlangsung pada 12-13 Oktober 2025 lalu. Alfan merupakan Head Chef sekaligus Co-Owner Restoran Warisan di Fortitude Valley.
Kemenangan ini ikut mengangkat Sate Maranggi ke panggung internasional. Dalam unggahan videonya, Alfan terlihat telaten saat menentukan menu, mempersiapkan bumbu dan protein yang akan dia gunakan sampai tahap presentasi saat hidangannya sudah matang.
Sate Maranggi adalah kuliner khas Sunda dari Purwakarta, Jawa Barat, yang terbuat dari daging sapi atau domba yang dimarinasi dengan rempah-rempah dan dibakar. Sate ini memiliki rasa manis dan gurih yang khas, berbeda dari sate pada umumnya yang menggunakan kecap saat dibakar karena sate maranggi sudah menggunakan kecap dan gula aren sebagai bagian dari bumbu marinasi, sehingga rasanya lebih meresap sebelum dibakar. Sate ini disajikan dengan sambal kecap atau sambal oncom dan seringkali ditemani lontong atau nasi timbel.
Ciri khas Sate Maranggi
- Bumbu marinasi: Daging sapi atau domba direndam (dimarinasi) dalam racikan bumbu rempah seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan gula aren.
- Proses pembakaran: Sate dibakar di atas bara api, menghasilkan aroma khas bakaran arang.
- Penyajian: Sate Maranggi disajikan dengan sambal kecap yang terbuat dari bumbu halus yang ditumis atau sambal oncom, serta lontong atau nasi timbel.
- Rasa: Cita rasanya kaya akan rempah dengan perpaduan rasa manis dan gurih karena penggunaan gula aren dalam bumbu marinasi.
Asal-usul nama
- Mak Anggi: Salah satu teori menyebutkan nama "Maranggi" berasal dari penyebutan Mak Anggi, seorang pedagang sate di Purwakarta yang merintis resep sate ini.
- Maranggi: Istilah "maranggi" dalam bahasa Sunda juga merujuk pada ahli pembuat sarung keris.
Filosofi Sate Maranggi
- Tri Tangtu: Tiga potong daging pada sate melambangkan filosofi Sunda, yaitu tekad, ucap, dan laku (tindakan). Ketiga hal ini harus selaras untuk mencapai suatu tujuan
