KABARINDO, VATIKAN - Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih menjadi paus baru menggantikan Paus Fransiskus pada Kamis, (8/5/2025).
Paus baru penganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025 lalu, akhirnya terpilih. Paus baru ini terpilih dalam konklaf yang dihadiri semua para kardinal dari seluruh dunia.
Setelah asap hitam dua kali muncul di cerobong asap Kapel Sistina yang menandakan paus baru belum terpilih. Akhirnya muncul asap putih yang menjadi penanda bahwa paus baru sudah terpilih.
Kabar Paus Fransiskus meninggal diumumkan oleh Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik dalam sebuah pidato video.
"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Paus Fransiskus," kata Kardinal Farrell.
"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih yang universal, khususnya demi mereka yang termiskin dan terpinggirkan," kata kardinal tersebut.
"Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal."
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai paus ke-267. Ia tampak melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus sebagai pemimpin baru bagi 1,4 miliar umat Katolik di dunia.
Prevost (69) dari Chicago, Illinois, adalah paus pertama dari Amerika Serikat. Ia akan menggunakan nama Leo XIV, dikutip dari CNN.
Sebagai seorang pemimpin dengan berbagai pengalaman, ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Amerika Selatan dan baru-baru ini memimpin kantor Vatikan untuk proses pengangkatan uskup. Ia diharapkan bisa melanjutkan kepemimpinan Paus Fransiskus.
Ia juga pernah bekerja selama satu dekade di Trujillo, Peru, dan kemudian diangkat menjadi uskup di Chiclayo -- kota lain di Peru -- tempat ia bertugas dari tahun 2014 hingga 2023.
Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News tak lama setelah ia menjadi pemimpin Departemen Uskup. Prevost pernah berkata:
"Saya masih menganggap diri saya seorang misionaris. Panggilan saya, seperti panggilan setiap orang Kristen, adalah menjadi misionaris, untuk mewartakan Injil di mana pun seseorang berada."