Bengkulu, Kabarindo- Komunitas penyelam Bengkulu yang bergabung dalam Rafflesia Bengkulu Diving Club menangkarkan sebanyak 170 butir telur penyu jenis sisik (Eretmochelys imbricate) di area penangkara Pantai Tapak Paderi, Kota Bengkulu.
Koordinator Rafflesia Bengkulu Diving Club (RBDC), Ari Anggoro mengatakan telur penyu itu diamankan oleh kelompok pelestari penyu di Pekik Nyaring dan dieramkan di bak pengeraman yang baru dibangun.
Ia mengatakan bak pengeraman dan pemeliharaan anak penyu baru dibuat secara bergotong-royong oleh anggota komunitas. Dengan dana swadaya, mereka membuat tiga sarang penetasan dan satu bak dari semen dan diisi pasir laut untuk pembesaran tukik atau anak penyu tersebut.
Ari mengatakan komunitas membuka donasi dari masyarakat luas untuk berpartisipasi mendukung pelestarian penyu di wilayah Provinsi Bengkulu. "Donasi satu anak tukik sebesar Rp10 ribu jadi sistem adopsi dari donator untuk membantu pemeliharaan anak penyu sebelum dilepasliarkan," ucapnya, beberapa waktu lalu.
Dosen Jurusan Kelautan Universitas Bengkulu itu menambahkan bahwa para donator akan mendapatkan laporan rutin tentang perkembangan telur hingga berhasil menetas menjadi tukik. Menurut data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, ada tujuh jenis penyu di dunia dan enam jenis hidup di perairan Indonesia.
Dari enam jenis penyu di perairan Indonesia, empat jenis termasuk penyu sisik tercatat mendarat dan bertelur di pesisir Bengkulu. Selain penyu sisik, tiga jenis penyu lainnya yang singgah dan bertelur di pesisir Bengkulu yakni penyu hijau (Chelonia mydas), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu belimbing (Dermochelys coriaceae) seperti dilansir dari laman republikaonline.