Qlue Perluas Bisnis Melalui Inovasi Teknologi, Rayakan HUT ke-6
Targetkan ekspansi bisnis yang agresif pada 2022
Surabaya, Kabarindo- Qlue berhasil mencatatkan kinerja yang positif pada 2021 berkat strategi perusahaan yang fokus pada inovasi dan kolaborasi. Inovasi ini terwujud pada kegiatan-kegiatan internal yang dilaksanakan secara rutin untuk mengembangkan potensi teknologi dan bisnis yang prospektif pada 2022.
Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya, mengatakan visi Qlue untuk mempercepat perubahan positif di seluruh dunia, mengharuskan perusahaan untuk kolaboratif secara teknologi dan bisnis. Kebijakan itu secara strategis diambil sebagai respon perusahaan terhadap dinamika pasar yang bergerak dinamis. Qlue harus mengembangkan solusi secara berkelanjutan sejalan dengan ekspansi bisnis yang masif.
Memasuki usia yang ke-6, Qlue akan terus meningkatkan kinerja perusahaan melalui ekspansi bisnis maupun intensifikasi teknologi untuk memperkuat performa bisnis. Eksistensi Qlue secara global sebagai penyedia ekosistem smart city juga semakin kuat berkat implementasi solusi di kota Minamichita, Jepang.
Secara total, Qlue berhasil mengimplementasikan solusinya di lebih 85 kota, termasuk Minamichita. Angka implementasi itu meningkat lebih dari 200% dibandingkan 28 daerah pada tahun sebelumnya. Pencapaian Qlue pada 2021 ini akan menjadi parameter agar pengembangan bisnis pada 2022 semakin agresif melalui solusi-solusi yang inovatif.
“Dimensi bisnis saat ini mengalami pergeseran tren dan banyak perusahaan yang berambisi untuk memperkuat aspek digital, salah satunya dengan kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT). Hal ini membuka peluang ekspansi bisnis baru bagi perusahaan dan memperkuat posisi Qlue sebagai penyedia ekosistem smart city terlengkap di Indonesia,” ujar Rama.
Ia menambahkan, pengembangan teknologi yang terus dilakukan Qlue memiliki manfaat yang signifikan terhadap bisnis perusahaan. Salah satunya pengembangan QlueThermal yang sudah berada pada tahap pengembangan generasi ketiga yaitu QlueThermal Gatotkaca. Pada 2021 lalu, lebih dari 300 perangkat QlueThermal berhasil diimplementasikan di lebih dari 60 kota, untuk 30 klien dan business partners Qlue, di mana QlueThermal berhasil memindai lebih dari 3 juta wajah dan suhu tubuh.
Presiden Qlue, Maya Arvini, mengatakan kinerja bisnis Qlue menunjukan performa yang baik di tengah kondisi pandemi Covid-19. Qlue berhasil secara konsisten mengekspansi solusi smart city di sektor properti, energi, kesehatan dan rumah sakit. Sedangkan beberapa sektor baru yang berhasil dijangkau antara lain dari sektor mal dan ritel, perhotelan, infrastruktur, manufaktur dan farmasi. Pertumbuhan akuisisi klien baru juga tercatat di angka 30%, dengan komposisi klien masih didominasi oleh sektor pemerintahan serta BUMN sebesar 60% dan sektor swasta 40%.
Kinerja bisnis yang optimal ini berkat strategi manajemen dalam menyinergikan inovasi teknologi dan kejelian dalam melihat situasi pasar. Maya mengatakan, kunci keberhasilan Qlue pada 2021 adalah kemampuan mengembangkan teknologi yang menyesuaikan kebutuhan pasar. Salah satunya pengembangan teknologi QlueThermal yang dapat diintegrasikan dengan sistem kehadiran dan HRIS (Human Resource Information System) sebagai kebutuhan pengawasan protokol kesehatan pada masa pandemi.
Melalui Qlue Hackathon 2022, ide-ide pengembangan teknologi solusi smart city mengusung konsep smart energy, smart healthcare, smart tourism hingga smart infrastructure. Sejumlah desain hingga konsep purwarupa solusi sudah diuji coba dan hasilnya cukup potensial untuk kemudian dikembangkan menjadi solusi yang memiliki nilai komersial yang baik.
Co-Founder dan CTO Qlue, Andre Hutagalung, mengatakan solusi yang dihasilkan dalam Hackathon 2022 terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena memiliki potensi bisnis yang baik. Solusi yang prospektif antara lain QlueVosys, solusi berbasis smart governance dalam rangka menciptakan digitalisasi pemilu yang modern dan transparan. Konsep umum dalam solusi ini adalah untuk meminimalisir kemungkinan human error yang memungkinkan pemilik suara memilih dua kali dan potensi kesalahan penghitungan, sehingga dapat mengurangi potensi kecurangan pemilu.
Solusi QlueIvy yang berbasis smart living juga dikembangkan untuk mendorong masyarakat merawat tanaman sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan sehat. Cara kerjanya dengan menghubungkan sensor deteksi dengan sumber air, sehingga memungkinkan pengairan secara otomatis saat tingkat kelembaban tanah berada dalam tahap membutuhkan suplai air.
“QlueVosys maupun QlueIvy ini memerlukan pengembangan lebih lanjut menjadi purwarupa untuk kemudian bisa diproduksi secara massal, tapi potensinya sangat menarik. Hal ini menjadi komitmen perusahaan untuk terus memberikan stimulus inovasi demi mengembangkan teknologi solusi berkelanjutan yang sesuai kebutuhan pasar, serta mendorong terciptanya Indonesia Smart Nation,” kata Andre.
Pengembangan teknologi AI di Indonesia memiliki potensi kontribusi yang besar terhadap perekonomian. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh firma Kearney di Amerika Serikat, AI diprediksi menyumbang hingga 366 miliar dolar AS atau setara Rp 5.200 triliun pada 2030 mendatang.