KABARINDO, JAKARTA - Keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) di hati masyarakat rupanya masih cukup besar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga Trust Indonesia Research & Consulting, publik berharap NU agar lebih independen dan tidak terlibat politik praktis. Publik juga menginginkan agar NU melakukan koreksi terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
Survei ini, kata Trust, menunjukkan fakta bahwa mayoritas responden menghendaki peran utama NU dalam kehidupan berbangsa/bernegara, antara lain untuk melawan radikalisme, fundamentalisme dan terorisme, membangun gerakan dakwah untuk menarik muslim millenial, serta memberdayakan ekonomi umat islam diakar rumput.
Trust Indonesia Research & Consulting adalah sebuah lembaga survei nasional yang baru saja didirikan di akhir tahun 2021. Survei tersebut dilakukan secara nasional pada 3-12 Januari 2022 secara offline (tatap muka). Jumlah responden dalam survei ini mencakup 1.200 orang dan diambil secara proporsional berimbang (50:50) laki-laki dan perempuan berdasarkan basis tempat pemungutan suara (TPS).
Di kesempatan terpisah, Presiden Joko Widodo mengatakan NU memiliki kekuatan yang sangat besar, yang tidak hanya berkontribusi untuk Indonesia tetapi juga untuk dunia. Kekuatan tersebut didukung oleh jumlah warga NU yang sangat besar dan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri.
“NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar,” ujar Presiden dalam sambutannya saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU yang digelar di Balikpapan Sport and Convention Center, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, pada Senin, 31 Januari 2022.
Selain itu, talenta-talenta muda hebat yang dimiliki NU juga makin banyak jumlahnya dan tersebar dalam beragam profesi sehingga membuat NU makin memberikan warna dalam dunia baru yang makin berubah. NU juga memiliki jaringan organisasi yang sangat luas yang akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan.
“Semua potensi itu perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU sehingga NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa, makin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, dalam dunia semakin diwarnai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Presiden. (Foto: Website PBNU)