Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Presiden Prancis Bertemu Putra Mahkota Saudi yang Kontroversial

Presiden Prancis Bertemu Putra Mahkota Saudi yang Kontroversial

Internasional | Minggu, 5 Desember 2021 | 02:01 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Presiden Prancis Bertemu Putra Mahkota Saudi yang Kontroversial

KABARINDO, Jeddah - Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada hari Sabtu (4/12) untuk putaran terakhir dari Tur Teluk-nya selama dua hari. Pertemuan ini berlangsung di tengah seruan boikot kepada sang pangeran yang diduga berada di belakang kematian seorang wartawan.

Kekhawatiran atas program nuklir Iran, berbagai krisis di Lebanon dan perang yang sedang berlangsung di Yaman diperkirakan menjadi pembahasan kedua belah pihak.

Sebelumnya di hari yang sama, Macron berada di Qatar. Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Prancis dan sejumlah negara Eropa sedang mempertimbangkan untuk membuka misi diplomatik bersama di Afghanistan, tetapi menekankan hal itu tidak berarti Prancis memberi pengakuan terhadap penguasa Taliban di negara itu.

Dia juga mengatakan akan mengangkat masalah Libanon dengan putra mahkota Saudi, khususnya mengenai pentingnya berdiri di samping negara yang mengalami kebuntuan politik karena terus-menerus dilanda krisis.

Di Arab Saudi, Macron bertemu dengan putra mahkota di kota Laut Merah Jeddah, di mana kerajaan itu sedang menjadi tuan rumah balapan Formula Satu pertama dan konser pop Justin Bieber. Kedua perhelatan itu adalah dorongan terbaru oleh putra mahkota muda untuk menunjukkan reformasi sosial yang dia bawa dan dipuji.

Namun demikian, sang pangeran juga telah dituding mempelopori tindakan keras terhadap aktivis dan kritikus hak asasi manusia, yang berpuncak pada pembunuhan penulis Saudi Jamal Khashoggi pada akhir 2018 di Turki, sebuah operasi yang menodai reputasi sang pangeran di luar negeri.

Macron, 43, secara konsisten menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan pewaris takhta Saudi berusia 36 tahun itu, bahkan selama masa kontroversi internasional. serta di tengah seruan boikot oleh kelompok hak asasi manusia. *** (Foto: Euronews)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER