KABARINDO, - Presiden Prabowo Subianto diundang oleh Malcolm Stevenson Forbes Jr. (Steve Forbes), pemimpin utama sekaligus pemimpin redaksi (bos) majalah bisnis ternama dunia, Forbes, untuk hadir sebagai pembicara dalam acara tahunan Forbes Global CEO Conference di Jakarta pada 14—15 Oktober 2025.
Forbes Global CEO Conference dilaksanakan pertama kali oleh majalah Forbes pada 2001 di Singapura, dan konferensi itu pun rutin digelar di negara-negara berbeda tiap tahunnya. Jakarta pernah menjadi tuan rumah Forbes CEO Global Forum pada 2016.
"Rencananya Forbes mengadakan juga CEO Global Forum pada Oktober 2025 tanggal 14 sampai dengan 15, yang juga mengundang Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk berbicara langsung karena yang akan diundang lebih dari 400 CEO dan pemimpin ternama seluruh dunia akan hadir di Indonesia, karena itu Steve Forbes juga menyampaikan salah satu rencananya (langsung kepada Presiden Prabowo)," kata Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/7) malam.
Saat mendampingi Presiden Prabowo menerima Steve Forbes di Istana Kepresidenan RI, Jakarta (23/7), Rosan Roeslani menjelaskan Steve Forbes, seorang warga Amerika Serikat yang diketahui menetap di New Jersey, datang langsung ke Jakarta dan menyerahkan undangan Forbes Global CEO Conference itu langsung kepada Presiden Prabowo.
Keduanya kemudian berdiskusi selama kurang lebih 2 jam membahas berbagai isu perekonomian, investasi, dan dagang, termasuk hubungan Indonesia dan Amerika Serikat.
Selepas pertemuan, Forbes kemudian menyampaikan alasannya mengapa mengundang secara khusus Presiden Prabowo untuk berbicara dalam Forbes Global CEO Conference pada Oktober mendatang.
"Kemajuan yang telah dicapai Indonesia, dan yang lebih penting lagi akan dicapai Indonesia akan menjadi catatan penting bagi masyarakat dunia, dan saya pikir akan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Presiden anda (Presiden Prabowo, red.) merupakan sebuah inspirasi," kata Steve Forbes.
Dia melanjutkan Forbes pun berharap Presiden Prabowo dapat berbicara mengenai kebijakan-kebijakan deregulasinya yang membuat iklim berbisnis menjadi lebih terbuka dan kondusif.
"Beliau membuat kemajuan pesat dalam deregulasi, hasil pertanian meningkat, belum lagi ada pemberantasan korupsi yang menjadikan bisnis lebih lancar dan mudah di Indonesia," kata Forbes menjawab pertanyaan wartawan.
Terakhir, Forbes juga menilai Indonesia telah membuat banyak kemajuan, termasuk untuk menjadi negara yang lebih demokratis, sejak akhir 1990-an. Walaupun demikian, Forbes meyakini Indonesia saat ini dan ke depannya akan membuat lebih banyak kemajuan, terutama selama pemerintahan dipimpin oleh Presiden Prabowo.
"Ini seperti roket yang perlahan lepas landas dan kemudian bergerak maju. Kami menilai Indonesia ibarat roket yang berada dalam kecepatan penuh untuk menghilangkan berbagai hambatan dalam berbisnis, dan memungkinkan masyarakatnya meningkatkan taraf hidup mereka. Jadi, kami menilai, melihat ukuran negara ini yang besar, Indonesia akan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain tidak hanya di ASIA, tetapi juga di seluruh dunia," kata Steve Forbes menjawab pertanyaan dari ANTARA saat dia ditemui selepas bertemu Presiden Prabowo, Rabu.