KABARINDO, BATANG -Songkok atau peci produk santri Desa Dlisen Kecamatan Limpung Kabupaten Batang, Jawa Tengah, banyak digemari.
Produk para santri ini dibuat dengan tradisional dan menjadi salah satu usaha kemandirian mereka, selain mengaji. Saat Ramadan seperti sekarang ini, peci atau songkok menjadi salah satu yang banyak dicari.
Salah satu yang memproduksi songkok atau peci adalah para santri di Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin. Peci atau songkok dibuat secara tradisional, oleh tangan -tangan terampil pada santri di sela sela mengaji kitab kuning.
Peci buatan para santri ini sudah banyak digunakan para tokoh, bahkan pernah mendapat pesanan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mereka membuat dari mulai memotong kain, membuat pola, menjahit, bordir hingga mengemas dengan bagus. Hasil produk para santri ini tak kalah dengan hasil produksi pabrikan, karena cukup kuat, bagus dan indah, juga menambah percaya diri pemakainya. Harga yang dipasarkan juga terhitung sangat terjangkau yaitu Rp20 ribu sampai Rp50 ribu.
Khabib Ghozi, pimpinan pembuat songkok Pondok Pesantren Roudlotul Muhtadin, menyebutkan santri pondok ini diajarkan untuk mandiri.
“Kita mengajarkan untuk membuat produk yang bisa bernilai ekonomis, salah satunya membuat songkok atau peci,” ujar Khabib Ghozi.
“Santri diikutkan pelatihan kursus menjahit dalam pembuatan peci atau songkok mulai pada 2017 mencoba membuat sendiri dan langsung dipasarkan,” tutupnya.
Peci dipakai ini juga dipasarkan diberbagai pelosok Tanah Air seperti Batang, Pekalongan, Semarang, Jakarta dan lainnya.