KABARINDO, JAKARTA - Timnas Putra U16 menunjukkan perlawanan yang luar biasa ketika menghadapi tuan rumah Filipina di FIBA U16 Asia Cup SEABA Qualifiers 2025. Bahkan Pasukan Merah Putih terus menempel ketat perolehan poin mereka.
Indonesia memulai kuarter pertama dengan hanya tertinggal 4 angka. Ini setelah kuarter pembuka ini diakhiri dengan skor 22-18 untuk Filipina.
Memasuki kuarter kedua, Timnas Putra U16 juga terus menunjukkan semangat pantang menyerah. Di kuarter ini kedua tim sama-sama produksi 10 angka sehingga kuarter kedua ditutup dengan kedudukan 28-32 untuk keunggulan tuan rumah.
Kemudian di kuarter ketiga, Filipina menjauh. Mereka mampu menambah 25 poin untuk menjauhkan jarak menjadi 10 angka. Ini karena di kuarter ini Indonesia menambah 19 poin sehingga kedudukan akhir kuarter ketiga 57-47 untuk Filipina.
Di kuarter akhir, Timnas Putra U16 melakukan perlawanan habis-habisan. Benjamin Piet dkk mencetak 21 poin. Ini adalah tabungan poin terbanyak sepanjang pertandingan di setiap kuarter.
Sayangnya, permainan ngotot anak asuh Abrizalt Hasiholan ini belum bis hindari kekalahan. Indonesia harus rasakan kekalahan perdana di ajang ini usai kedudukan akhir menjadi 68-77 untuk Filipina.
Dalam pertandingan ini, Benjamin Piet Hernusi mencetak poin terbanyak untuk Indonesia dengan 23 poin, 1 rebound, dan 2 asis. Sedangkan dari Filipina, Prince Carino menyumbang poin terbanyak dengan 15 poin dan 6 rebound.
Kekalahan ini belum goyahkan posisi Indonesia sebagai runner up grup klasemen sementara. Indonesia koleksi 7 angka dari tiga kali menang dan sekali tumbang. Di bawahnya ada Thailand dengan 6 angka dari 2 menang dan 2 kalah. Adapun Filipina di puncak dengan 8 angka.
“Anak-anak bermain luar biasa. Mereka bermain nothing to lose melawan Filipina yang bermain di kandang sendiri. Pekerjaan rumah kita adalah rebound, kita kalah jauh. Mereka dapatkan poin dari second chance 21 poin. Itu terlalu banyak,” terang Manajer Timnas Putra U16 Rony Gunawan.
Timnas Putra U16 sisakan satu pertandingan. Kamis (29/5), Indonesia akan ketemu Vietnam. Melihat rapor Vietnam di ajang ini, Indonesia seharusnya tidak kesulitan membukukan kemenangan.
Ini karena Indonesia baru merasakan kalah sekali sepanjang 4 pertandingan berlangsung. Bandingkan dengan Vietnam yang sudah merasakan 3 kekalahan dari 4 pertandingan.
“Melawan Vietnam? Meski mereka kalah 3 kali, kita harus tetap bermain sesuai standar kita sendiri. Jangan sampai melawan tim yang dibawah, kita kendor. Itu bisa jadi bumerang. Jadi kita harus main sesuai standar kita. Saya percaya bahwa anak-anak bisa ambil lawan Vietnam,” tukas Rony.
Rony berharap, pada pertandingan melawan Vietnam tidak hanya Benjamin (Piet Hernusi) yang step up. Tapi pemain lain juga bisa step up. Minimal dari sisi perolehan poin.(*)