Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > Polri Resmi Akhiri Operasi Nemangkawi di Papua, Diganti dengan Operasi Damai Cartenz 2022

Polri Resmi Akhiri Operasi Nemangkawi di Papua, Diganti dengan Operasi Damai Cartenz 2022

Hukum & Politik | Senin, 10 Januari 2022 | 22:41 WIB
Editor : amritawa

BAGIKAN :
Polri Resmi Akhiri  Operasi Nemangkawi di Papua, Diganti dengan Operasi Damai Cartenz 2022

KABARINDO, JAKARTA - Setelah berbulan-bulan bertugas menghadapi anggota teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, satgas Operasi Nemangkawi pun diakhiri dan diganti dengan Operasi Damai Cartenz 2022.

Satgas Operasi Nemangkawi yang sebelumnya biasa melakukan penindakan hukum terhadap KKB ini nantinya akan fokus dalam menciptakan suasana kondusif dan damai di bumi Papua.

“Nanti Operasi Nemangkawi ini berakhir, dan namanya diganti jadi Operasi Damai Cartenz 2022,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Senin (10/1/2022).

Ramadhan sendiri mengatakan masa operasi Satgas Nemangkawi ini rencananya akan berakhir pada 25 Januari 2022 mendatang sebelum diganti.

Terkait jumlah personel yang akan diturunkan dalam Operasi Damai Cartenz di Papua, Ramadhan menyebut hal tersebut masih dalam tahap pembahasan internal.

“(Satgas Nemangkawi berakhir) 25 Januari. Nah rencana pelibatan personel masih digodok jumlahnya,” ucapnya.

Adapun Operasi Damai Cartenz ini mengedepankan tiga fungsi yakni fungsi preventif, Samaptha Bhayangkara (Sabhara) dan penegakan hukum (Gakkum).

Ramadhan menegaskan penindakan hukum masih dilakukan dalam Operasi Damai Cartenz oleh satgas gakkum namun tidak dikedepankan menjadi prioritas utama.

“Cara bertindak yang dikedepankan dalam Operasi Damai cartenz ini persuasif dan preemtif. Dengan kedepankan fungsi intelijen, fungsi binmas, dan fungsi humas dengan didukung fungsi lain. Fungsi preventif sabhara dan gakkum. Jadi gakkum itu sebagai fungsi pendukung,” imbuh Ramadhan.

Sebelumnya, dalam waktu dan kesempatan yang lain,  Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan bahwa kasus penembakan meningkat jika dibandingkan pada 2020 lalu sebanyak 49 kasus. Pada tahun 2021 terdapat 92 kasus penembakan yang terjadi.

Rinciannya, dalam setahun terakhir, polisi mencatat 44 orang meninggal dunia akibat kontak senjata yang terjadi di Papua. Dari jumlah itu 15 korban merupakan anggota TNI-Polri.

Sumber/Foto: Divisi Humas Polri


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER