KABARINDO, INDIA – Nama politisi India Thakur Raja Singh tiba-tiba mencuat karena dianggap menghina Nabi Muhammad SAW melalui video yang dipostingnya di media sosial (medsos) YouTube.
Lalu siapakah Singh? Dia tercatat sebagai legislator dua periode mewakili daerah pemilihan Goshamahal di majelis negara bagian Telangana dan telah menjadi pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) untuk beberapa waktu sekarang.
Dikutip BBC, kritikus menyebutnya "penjual kebencian", sementara para pendukung menggambarkannya sebagai "pejuang Hindu yang tak kenal takut" dan mengancam akan memboikot BJP jika tidak membatalkan penangguhannya.
Dikenal karena retorika agama garis kerasnya, politisi berusia 45 tahun itu secara teratur membuat berita untuk pidato anti-Muslim dan berkonflik dengan polisi.
Menurut pernyataan tertulis yang dia serahkan ke komisi pemilihan sebelum pemilihan majelis negara bagian pada 2018, ada 43 kasus yang didaftarkan terhadapnya dan tuduhan itu termasuk pidato kebencian, kerusuhan, percobaan pembunuhan dan aksi unjuk rasa tanpa izin.
Selama bertahun-tahun, beberapa dari kasus ini telah menjadi berita utama di India.
Pada 2015, dia dituduh menyerang polisi ketika mereka menghentikannya memainkan musik keras setelah tengah malam di sebuah pesta pernikahan. Pengadilan kemudian menghukumnya karena menghalangi polisi melakukan tugas mereka dan menyebabkan dan memerintahkannya untuk membayar denda.
Pada 2018, dia membuat komentar yang menyebut Muslim Rohingya sebagai teroris yang harus ditembak. Komentar ini langsung menimbulkan kemarahan. Dia juga dikritik karena menuntut agar para pengungsi dikirim dari India.
Pada 2019, setelah bentrok lagi dengan polisi, dia mengaku mengalami luka parah karena diserang oleh empat polisi. Polisi mengatakan luka-lukanya disebabkan oleh dirinya sendiri dan merilis sebuah video yang menunjukkan Singh memukul kepalanya sendiri dengan batu.
Pada tahun yang sama, dia dikritik setelah dia mengatakan dia tidak akan disumpah di majelis oleh seorang anggota Muslim dari AIMIM.
Pada 2020, ia dilarang dari Facebook dan Instagram "karena melanggar kebijakan [mereka] yang melarang mereka yang mempromosikan atau terlibat dalam kekerasan dan kebencian untuk hadir di platform kami".
Pada kesempatan itu, Singh mengatakan bahwa dia tidak memiliki akun Facebook selama lebih dari setahun dan akun itu diretas.
Beberapa jam sebelum penangkapannya pada Kamis (25/8/2022) sore, dia merilis sebuah video di mana dia menuduh saingan politiknya mencoba menenangkan umat Islam dan mengatakan bahwa media nasional salah mengartikan fakta. Dia menegaskan pertempuran berikutnya akan dilakukan di pengadilan.