KABARINDO, YOGYAKARTA - Bus PO Gandhos Abadi bernopol AD 1507 EH mengalami kecelakaan di Bukit Bego, Padukuhan Kedungbueng, Kelurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kejadian yang menimpa 40 orang peserta family gathering pegawai konveksi Sukoharjo, Jawa Tengah ini mengalami kecelakaan, pada Minggu (6/2). Kecelakaan tunggal ini diketahui menyebabkan diantaranya 13 orang meninggal dunia.
Dirlantas Polda DIY, Kombes Iwan Saktiadi menyatakan pihaknya kemungkinan juga akan memeriksa perusahaan otobus (PO) dari bus tersebut.
“Tidak menutup kemungkinan apapun yang membuat terang perkara ini akan kita lakukan langkah-langkah kepolisian,” kata Iwan di sela olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden kecelakaan bus ini, Imogiri, Bantul, Senin (7/2).
Iwan mengatakan informasi yang didapatkan dari pihak PO akan berguna sebagai konstruksi manakala peristiwa ini telah memasuki proses penyidikan.
“Mungkin kita akan mintai keterangan apakah bus ini melakukan perawatan rutin atau bus ini bagaimana kondisinya awal seperti apa, kita kan butuh info sebanyak-banyaknya,” tuturnya.
Olah TKP terkait insiden ini masih berlangsung, dengan melibatkan tim Traffic Accident Analysis Korlantas Polri. Pengukuran dan pemotretan lokasi kejadian nantinya akan divisualisasikan ke model 3D.
Menurut Iwan lokasi kecelakaan ini memiliki topografi perbukitan. Medan jalannya juga naik turun yang curam dan berkelok-kelok tajam.
“Pada kasus ini kita belum bisa menyimpulkan apakah si pengemudi sudah melakukan hal-hal atau langkah yang seharusnya dilakukan, atau ada hal-hal lain yang mengganggu sehingga pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraannya sebelum terjadi kecelakaan,” sebutnya.
Pengemudi bus Gandhos Abadi, yakni Veriyanto (35) seperti yang diketahui, ia juga menjadi korban meninggal dunia dalam insiden ini. Ia meninggal saat akan mendapatkan pertawatan di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
“Infrastruktur (di TKP) yang disiapkan pemerintah, untuk membantu pengemudi atau pengguna jalan dalam menunjang sisi keamanan dalam mengoperasikannya sudah dipenuhi, rambu terpenuhi, infrastruktur penunjang ada, marka cukup jelas, jalan tidak ada lobang,” paparnya.
Hal ini lah yang membuat kejadian ini tidak fokus pada kemampuan pengemudi saja. Kepolisian juga membutuhkan beberapa saksi ahli seperti mekanik kendaraan untuk menggali faktor penyebab kecelakaan tunggal ini.
“Seluruh yang ada di TKP akan kita gunakan sebagai petunjuk. Penyelidikan akan menunjang penyidikan. Semua yang menurut kita bermanfaat, entah itu pecahan kaca, cat mengelupas, jejak ban, goresan di dinding pembatas (jalan), termasuk keterangan saksi akan kita konstruksikan untuk penyidik nanti melakukan penyidikan saat seluruh yang dimintai keterangan dalam kondisi baik,” paparnya.
Sumber: CNNIndonesia.com
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah