Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > PM Jacinda Ardern Batalkan Pernikahannya

PM Jacinda Ardern Batalkan Pernikahannya

Internasional | Minggu, 23 Januari 2022 | 23:49 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
PM Jacinda Ardern Batalkan Pernikahannya

KABARINDO, WELLINGTON – Pada hari Minggu (23/1), Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah membatalkan pernikahannya karena penerapan pembatasan baru COVID-19.

"Pernikahan saya tidak akan berlangsung," katanya kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa dia menyesal atas siapa pun yang mengalami hal serupa. Ardern belum mengungkapkan tanggal pernikahannya, tetapi dikabarkan sudah dekat.

Ditanya oleh wartawan bagaimana perasaannya tentang pembatalan pernikahannya dengan pasangan lamanya yang membawa acara memancing, Clarke Gayford, Ardern menjawab, "Begitulah hidup."

Selandia Baru akan memberlakukan aturan masker dan membatasi pertemuan mulai tengah malam pada hari Minggu setelah sekelompok sembilan kasus COVID-19 Omicron menunjukkan penyebaran virus Corona dari pulau Utara ke Selatan setelah berlangsungnya sebuah acara pernikahan.

Sebuah keluarga kembali ke Nelson di Pulau Selatan dengan pesawat setelah menghadiri pernikahan dan acara lainnya di Auckland di Pulau Utara. Keluarga itu dan seorang pramugari dinyatakan positif.

Selandia Baru akan beralih ke ‘pengaturan merah’ di bawah kerangka perlindungan COVID-19, dengan lebih banyak pemakaian masker. Pengaturan perhotelan dalam ruangan seperti bar dan restoran dan acara seperti pernikahan akan dibatasi hingga 100 orang. Batasan itu diturunkan menjadi 25 orang jika tempat acara tidak mewajibakan penunjukkan bukti vaksinasi, kata Ardern.

Dia menambahkan, "Saya tidak berbeda dengan . . . ribuan orang Selandia Baru lainnya yang [bahkan] merasakan dampak jauh lebih dahsyat akibat pandemi. Yang paling menyedihkan adalah ketidakmampuan untuk bersama orang yang dicintai, kadang-kadang ketika mereka sakit parah. Itu sangat jauh melebihi kesedihan yang saya alami."

Perbatasan Selandia Baru telah ditutup untuk orang asing sejak Maret 2020. Pemerintah menunda rencana pembukaan kembali secara bertahap dari pertengahan Januari hingga akhir Februari karena kekhawatiran tentang potensi wabah Omicron seperti di negara tetangga Australia

Sekitar 94% populasi Selandia Baru di atas usia 12 tahun telah divaksinasi lengkap dan sekitar 56% dari mereka yang memenuhi syarat telah mendapatkan suntikan booster. ***(Sumber dan foto: Reuters)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER