Pintarlah Mengatur Bujet untuk Ramadhan & Lebaran
Surabaya, Kabarindo- Selama Ramadhan hingga Lebaran, masyarakat cenderung lebih konsumtif, karena kebutuhan yang meningkat. Hal ini membutuhkan lebih banyak pengeluaran dibandingkan pada bulan-bulan lain. Pengeluaran tambahan seperti bersedekah hingga biaya mudik juga harus diperhitungkan dan disiapkan agar keuangan terjaga.
Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah pengeluaran yang besar dan membengkak. Karena itu penting untuk mengalokasikan dan mengatur keuangan yang tepat dan efektif selama Ramadhan hingga Lebaran.
Daniel Minardi, Head of Brands Management & Digital Product Shopee Indonesia, mengatakan salah satu faktor besarnya pengeluaran adalah tingginya antusiasme masyarakat mempersiapkan kebutuhan selama Ramadhan hingga momen kebersamaan dengan keluarga saat hari raya Idul Fitri.
Menjaga kondisi keuangan agar tetap terkendali merupakan hal yang penting bagi setiap individu, tidak terkecuali saat Ramhadan. Annisa Steviani, Certified Financial Planner, mengatakan salah satu tantangan saat Ramadhan dan Lebaran adalah hilangnya control diri dalam berbelanja, namun melupakan pemasukan yang tetap sama.
“Untuk menghindari hal tersebut, mengelola keuangan secara tepat perlu di rencanakan secara matang,” ujarnya pada Jumat (14/4/2023).
Berikut tips dari Annisa untuk alokasi keuangan selama Ramadhan hingga Lebaran
Siapkan bujet khusus
Kesalahan keuangan utama saat Ramadhan dan Lebaran adalah tak punya bujet khusus. Dengan memahami kebiasaan pengeluaran tersebut, setidaknya anda bisa memperkirakan berapa bujet yang perlu dipersiapkan, sehingga anda bisa mulai menabung dari jauh hari. Setelah itu, jangan lupa alokasi beramal.
Penting untuk menahan diri. Sering terjadi pengeluaran berlebih, namun penghasilan tetap sama. Dengan mengelola keuangan secara tepat, hal ini dapat menghindarkan kita dari pengeluaran berlebih yang mengakibatkan terganggunya cash flow. Jangan menganggap Lebaran sebagai garis finish. Perjalanan kebutuhan masih panjang.
Biaya tak terduga
Perkirakan dan tulis apa saja biaya tak terduga yang akan dikeluarkan. Hal ini meliputi bujet makan spesial, buka puasa bersama, kenaikan harga bahan pokok, beramal serta hampers. Sebagian besar komponen tersebut memang bukan kebutuhan utama. Namun kondisi Ramadhan dan Lebaran tanpa PPKM pada tahun ini menjadi momen kebersamaan yang ditunggu-tunggu. Hal ini tentu membutuhkan pengeluaran.
Strategi mengatur keuangan
Agar pengeluaran menyambut Lebaran terasa lebih ringan, sebaiknya sisihkan sebagian pendapatan setiap bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Anda juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk menambah anggaran berbelanja selama Ramadhan dan Lebaran.
Pisahkan daftar kebutuhan menjadi kebutuhan seperti mudik, berbagi dengan orang tua, THR, baju baru dan bujet masakan Lebaran dengan kebutuhan pasca Lebaran seperti asisten rumah tangga infal, menyambut tahun ajaran baru hingga keperluan berkurban pada Idul Adha. Pemisahan daftar kebutuhan ini agar anda bisa memprediksi berapa anggaran tambahan yang harus disiapkan
Alokasi THR sebaik mungkin
Menerima Tunjangan Hari Raya (THR) selalu ditunggu-tunggu. Namun kita kerap tergoda untuk langsung menggunakannya untuk berbelanja hal-hal yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Sebaiknya tuntaskan dulu kewajiban seperti zakat, hutang konsumtif dan pajak rumah atau kendaraan. Jika semua kewajiban sudah selesai, saatnya mengeluarkan uang untuk hal-hal yang memang dibutuhkan seperti berbagi dengan keluarga, THR untuk karyawan dan berkurban. Jika masih ada bujet, bisa digunakan sisanya untuk memenuhi berbagai keinginan, contohnya membeli gadget idaman atau tiket untuk liburan.
