KABARINDO, JAKARTA- Kasus kenaikan varian omicron di Indonesia cukup tinggi, sudah lebih dari 1.000 kasus, bahkan 2 pasien Covid-19 yang terpapar varian omicron dikabarkan meninggal dunia.
Varian Omicron memiliki gejala ringan atau bahkan tidak bergejala. Sebagian besar pasien yang dites positif virus SARs-COV-2 menunjukkan gejala seperti pilek. Karena itu, para ahli merekomendasikan untuk mengambil langkah pencegahan, dan menyarankan individu yang terinfeksi untuk isolasi mandiri (isoman).
Menurut para ahli, studi pendahuluan telah menunjukkan gejala omicron sangat ringan. Gejala seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan dikatakan menunjukkan adanya Omicron dalam tubuh.
Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, yang juga orang pertama yang menemukan varian Omicron di Afrika Selatan, mengatakan bahwa pasien yang didiagnosis dengan Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan penciuman dan pengecap atau yang kerap disebut anosmia.
Selain itu, di antara pasien Omicron yang terinfeksi, tidak ada kasus hidung tersumbat, tersumbat atau suhu yang sangat tinggi. Ini mungkin menjadi pembeda besar antara Omicron dan Delta. Temuan terbaru juga mencatat dua gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan pada pasien.
Menurut laporan terbaru oleh The Sun, dua gejala utama omicron adalah pilek dan sakit kepala. Irene Peterson, Profesor Epidemiologi dan Informatika Kesehatan di University College London, mengatakan bahwa pilek dan sakit kepala bisa menjadi gejala dari banyak infeksi lain, tetapi juga bisa menjadi gejala COVID-19 atau Omicron.
Menurut dokter, sekitar 20 gejala Omicron telah dilaporkan, di antaranya pilek dan sakit kepala adalah yang paling umum. Dia menyarankan pasien yang menderita gejala-gejala ini untuk tidak menganggapnya sebagai pilek biasa, melainkan segera dites.
Studi ini juga menyoroti lima gejala menonjol lainnya dari Omicron seperti pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin dan sakit tenggorokan. Selain itu, menurut aplikasi studi gejala COVID ZOE Inggris, keringat di malam hari, kehilangan nafsu makan, dan muntah adalah beberapa gejala tidak biasa yang dicatat pada pasien.
Jika Anda mengalami salah satu atau sebagian besar gejala Omicron yang disebutkan di atas, jangan anggap itu sebagai pilek atau flu. Sebaliknya, dapatkan diri Anda diuji dan tetap terisolasi sampai hasilnya keluar. Jika Anda dites positif terkena virus, lanjutkan isolasi diri Anda.
Pantau gejala Anda, kenakan masker Anda setiap saat dan jangan berbagi peralatan pakaian dengan orang lain. Pastikan Anda membersihkan tangan Anda dan menjaga kebersihan lingkungan Anda juga.
Sumber: okezone.com
Foto: ipol.id