Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Hukum & Politik > Ketua RMI Gus Rudin: Pesantren Shiddiqiyah Jombang tidak Berafiliasi dengan Ormas NU

Ketua RMI Gus Rudin: Pesantren Shiddiqiyah Jombang tidak Berafiliasi dengan Ormas NU

Hukum & Politik | Jumat, 8 Juli 2022 | 18:47 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Ketua RMI Gus Rudin: Pesantren Shiddiqiyah Jombang tidak Berafiliasi dengan Ormas NU

KABARINDO, JOMBANG – Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyah Ploso, Kabupaten Jombang menjadi perbincangan hangat secara Nasional lantaran kasus salah satu petingginya, yakni Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) yang menjadi DPO Polda Jatim.

Bahkan, untuk menangkapnya, Polda Jatim harus menurunkan ratusan personel Brimob dengan dibantu oleh jajaran Polres Jombang pada Kamis (7/72022) kemarin.

MSA pun akhirnya menyerahkan diri ke Polisi, setelah pesantren Shiddiqiyah dikepung petugas selama 15 jam.

Dilansir dari Kabarjombang.com, pesantren Shiddiqiyah sendiri, memang merupakan pesantren yang cukup besar di Jombang yang didirikan dan dipimpin langsung oleh Kiai Mochtar Mu’thi.

Shiddiqiyah juga merupakan thoriqoh atau ajaran tasawuf yang dibawa oleh pendiri pesantren tersebut. Thoriqoh tersebut, merupakan thoriqoh lokal, karena tidak ditemukan di negara lain.

Namun begitu, Pesantren Shiddiqiyah tidak berafiliasi dengan ormas-ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah.

Hal tersebut ditegaskan oleh ketua Robitoh Ma’had Islamiyah (RMI) Kabupaten Jombang, Jauharuddin Alfatich. RMI sendiri merupakan salah satu lembaga di bawah naungan NU yang mengurus pesantren-pesantren.

Gus Rudin sapaan akrabnya menegaskan, bahwa Pesantren Shiddiqiyah tidak berada di naungan RMI “Pesantren itu (Shiddiqiyah) tidak berada di naungan Nahdlatul Ulama. Mereka berdiri sendiri, punya wadah sendiri, dan punya jamaah thoriqoh secara sendiri,” ujarnya, Jumat (8/7/2022).

Meski begitu, ia menegaskan, bahwa pesantren-pesantren di Jombang tetap bisa berdampingan, termasuk dengan Shiddiqiyah, meski berbeda secara ideologis.

“Kami di Jombang ini sudah biasa hidup dengan heterogenitas, pesantren tersebut walaupun berbeda secara ideologis, secara ajaran, namun karena atas nama keberagaman, di Jombang itu ya biasa-biasa saja,” imbuhnya.

Gus Rudin, tidak menampik jika masalah ini juga bisa berimbas kepada nama pesantren lain. “Ketika terjadi kegaduhan yang luar biasa ini, ketika citra pesantren sudah terpengaruh oleh kejadian buruk ini, maka semuanya harus bertanggungjawab,” tegasnya.

RMI sendiri berencana akan memberikan edukasi kepada pesantren yang berada dalam naungannya, agar mempunyai keseragaman pemahaman, terutama dalam ketaatan terhadap hukum.


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER