KABARINDO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2021 tercatat di Maluku dan Papua yang mencapai 10,09 persen.
Margo Yuwono menjelaskan, pertumbuhan yang tinggi di Maluku terjadi karena adanya peningkatan aktivitas pertambangan pada bijih logam, utamanya di sektor produksi bijih nikel, bijih emas, serta bijih perak.
“Demikian juga di Papua, terjadi peningkatan aktivitas pertambangan bijih logam, khususnya tembaga dan bijih emas, serta peningkatan konstruksi untuk menunjang pelaksanaan PON ke-20 di Papua,” kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (7/2/2022).
Meski mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, kontribusi PDB Maluku dan Papua masih tercatat kecil, yaitu hanya 2,49 persen secara nasional.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang terendah dicatatkan oleh Pulau Bali dan Nusa Tenggara, yaitu sebesar 0,07 persen.
Di sisi lain, Margo menambahkan bahwa struktur perekonomian Indonesia pada 2021 masih didominasi oleh Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,89 persen.
Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa tercatat hanya sebesar 3,66 persen pada 2021.
Lebih lanjut, Pulau Sumatera memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 21,7 persen, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,18 persen.
Pulau Kalimantan dan Sulawesi yang masing-masingnya memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 8,25 persen dan 6,89 persen serta mencatatkan pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 3,18 persen serta 5,67 persen.
Secara keseluruhan, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen.
Sumber Berita: Bisnis.com
Foto: Antara
