Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Penulis Novel 'Arjuna Mencari Cinta' Yudhistira Massardi Tutup Usia

Penulis Novel 'Arjuna Mencari Cinta' Yudhistira Massardi Tutup Usia

Berita Utama | Rabu, 3 April 2024 | 05:50 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Penulis Novel 'Arjuna Mencari Cinta' Yudhistira Massardi Tutup Usia

KABARINDO, JAKARTA - Indonesia kembali dirundung kabar duka, salah satu sastrawan ternama Yudhistira ANM Massardi meninggal dunia pada Selasa 2 April 2024 malam pada usia 70 tahun.

Kabar tersebut datang dari keluarga yang sekaligus saudara kembar mendiang, Noorca Massardi. Mendiang sendiri meninggal pukul 21.12 WIB di RSUD Kota Bekasi.

"Jenazah disemayamkan di rumah duka Pondok Pekayon indah Jalan Pakis VB Blok BB 29 No 6. Pekayon Jaya, Bekasi Selatan," tulis Noorca dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Okezon.

Mendiang direncanakan akan dimakamkan bakda Dhuhur, Rabu (3/4/2024) di TPU Pedurenan Bantar Gebang, Bekasi Barat.

Yudhistira sendiri merupakan penulis Novel Arjuna Mencari Cinta meraih hadiah sebagai novel bacaan remaja terbaik tahun 1977 dari Yayasan Buku Utama.

Ketika cerita itu diangkat menjadi sebuah film, Departemen Penerangan RI tidak setuju akan penggunaan nama-nama wayang sehingga judulnya diganti menjadi Mencari Cinta Saja.

Naskah dramanya Wot (1977) dan Ke (1978) mendapat hadiah harapan dalam Sayembara Penulisan Naskah Drama DKJ. Novel Mencoba Tidak Menyerah mendapat Hadiah Harapan Sayembara Mengarang Roman DKJ 1977.

Kumpulan puisi Sajak Sikat Gigi terpilih sebagai satu di antara empat buku puisi terbaik tahun 1976-1977, hasil pertimbangan dewan juri yang dibentuk oleh Dewan Kesenian Jakarta.

Tiga buku lainnya ialah Amuk karya Sutardji Calzoum Bachri, Meditasi karya Abdul Hadi WM, dan Peta Perjalanan karya Sitor Situmorang. Pemilihan itu mengundang perdebatan. Sutardji dan Abdul Hadi melayangkan protes.

“Mana bisa Yudhistira itu disejajarkan dengan Sitor Situmorang, Sutardji, Abdul Hadi dan yang besar-besar itu”, komentar seorang sarjana sastra. Yudhis sendiri tinggal tenang. Dia menanggapi,“Abdul Hadi tak sepantasnya menang.”

Menurut penulis Sunardian Wirodono, yang pernah mengundang Yudhis pulang kandang untuk membacakan puisi-puisinya di Yogyakarta tahun 2022, Yudhis adalah tipe sastrawan yang mudah tergoda dengan tema-tema kehidupan kontemporer, dan tak punya problem dalam penulisannya.1976-1977


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER