Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Gaya hidup > Pentingnya Upaya Jaga Kesehatan Mental Karyawan, Ekosistem Bisnis hingga Konsumen

Pentingnya Upaya Jaga Kesehatan Mental Karyawan, Ekosistem Bisnis hingga Konsumen

Gaya hidup | 3 jam yang lalu
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pentingnya Upaya Jaga Kesehatan Mental Karyawan, Ekosistem Bisnis hingga Konsumen

Pentingnya Upaya Jaga Kesehatan Mental Karyawan, Ekosistem Bisnis hingga Konsumen

KABARINDO, SURABAYA L’Oréal Indonesia telah mengadakan acara Beauty That Moves bertema Mental Health Matters, yang membahas perkembangan terkini seputar isu kesehatan mental, kaitan positif kecantikan dan kesehatan psikis, serta berbagai program untuk membantu menghadapi isu tersebut.

Isu kesehatan mental terus menjadi perhatian dunia dan Indonesia. Pada 2030, WHO memprediksi bahwa anxiety dan gangguan kesehatan mental dapat menjadi sebuah pandemi berikutnya. Sementara data dari Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan sekitar 15,5 juta (34,9%) remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.

Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement and Sustainability L’Oréal Indonesia, mengatakan kesehatan mental adalah hal yang tidak terpisahkan dari bisnis bagi L’Oréal secara global maupun di Indonesia.

“Keinginan untuk looking good melalui produk kecantikan sangat berkaitan dengan kebutuhan untuk feeling good. Kecantikan memiliki kekuatan untuk menenangkan, memberikan proteksi psikis, hingga mengekspresikan diri seseorang. Maka terdapat hubungan dekat antara kecantikan dan kesehatan mental,” ujarnya.

Sebanyak 88% perempuan dan 80% laki-laki menyatakan bahwa kecantikan membantu mereka merasa lebih percaya diri, sementara 85% perempuan dan 78% laki-laki menyatakan bahwa produk perawatan kulit dan kecantikan membantu mereka lebih menyukai diri sendiri.

Menurut hasil survei NielsenIQ tahun 2025, 69% konsumen Indonesia merasa kesehatan emosional dan mental kini lebih penting dibandingkan lima tahun lalu. Namun masih 48% menghadapi kesulitan dalam mengakses dukungan kesehatan mental.

Karina Negara B.A., M.Psi., Psychologist & Co-Founder of KALM, mengatakan masalah kesehatan mental semakin meningkat, namun masih banyak yang belum mencari pertolongan profesional untuk membantu mengatasinya.

“Tiga alasan utama sedikitnya jumlah konsumen usia muda yang mencari pertolongan profesional adalah 3M – Mahal (biaya), Malu (stigma) dan Macet (aksesibilitas),” terangnya.

Sejalan dengan visi create the beauty that moves the world atau menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia, L’Oréal mengadvokasi topik-topik yang menjadi fokus berbagai pihak. Salah satunya membantu upaya ketangguhan kesehatan mental karyawan, mitra bisnis hingga konsumen.

L’Oréal Indonesia menghadirkan berbagai program dan kebijakan untuk mendukung kesehatan mental karyawan, yaitu program Share & Care, program Simplicity 2: Disconection and Mindful Working serta Employee Assistance program

L’Oréal juga memperhatikan mitra bisnis. Secara global, sekitar 65% hairdresser melaporkan mengalami kecemasan, kelelahan atau depresi sepanjang karier mereka. Mereka menghabiskan 2.000 jam per tahun untuk berbicara dengan klien guna memberikan dukungan sosial dan emosional, juga adanya tekanan untuk terus memberikan karya hair colour maupun hair styling yang sempurna bagi klien. Karena itu, L’Oréal memperluas dukungan kepada ekosistem bisnis, khususnya para penata rambut yang menjadi salah satu ujung tombak industri kecantikan, melalui program Head Up, inisiatif kesehatan mental global pertama yang ditujukan bagi para hairdresser.

Indra Tanudarma, Head of Education Performance Professional Products Division menjelaskan Head Up adalah program kesehatan mental pertama bagi para hairdresser, yang bertujuan menangani kesehatan mental dan wellbeing mereka. Melalui program Head Up, para hair pros dari L'Oréal Indonesia memberikan pelatihan kesehatan mental gratis bagi para hair pros dan hairdresser di dalam ekosistem bisnis L'Oréal.

“Dalam program Head Up, para hairdresser akan diberikan Head Up Notebook yang membantu mereka membangun ketangguhan dengan mempraktikkan apa yang dipelajari selama pelatihan. Hingga saat ini, L'Oréal Indonesia telah memberikan dukungan kesehatan mental kepada lebih dari 50.000 hairdresser di seluruh dunia, termasuk lebih dari 2.300 hairdresser di Indonesia,” ujarnya.

Selain karyawan dan mitra bisnis, L'Oréal juga menyediakan akses bagi konsumen untuk menjaga kesehatan mental dirinya maupun orang terdekatnya. Maybelline Brave Together adalah inisiatif global dari Maybelline yang memiliki misi untuk menghapus stigma seputar percakapan mengenai kecemasan dan depresi, serta mempermudah akses terhadap dukungan kesehatan mental.

Karina berharapa masyarakat semakin sadar bahwa angka isu seputar kesehatan mental di Indonesia masih tinggi serta diperlukan kerja sama dan dukungan dari semua pihak dalam membantu mengatasinya.

“Kita tidak boleh berhenti membahas tentang kesehatan mental. Keep the conversation alive dan bantu berikan jalan keluar kepada orang yang anda ketahui sedang mengalami masalah tersebut. Salah satunya adalah program Brave Together yang bisa diakses oleh siapa pun secara rahasia di smart phone, tanpa membayar dan ditangani oleh tenaga profesional,” katanya..

Melanie menambahkanm upaya untuk menjaga kesehatan mental seseorang butuh peran dari berbagai pihak; mulai dari kesadaran diri sendiri, hingga advokasi topik kesehatan mental melalui inovasi hingga program khusus. Tujuannya untuk mengeliminasi tiga tantangan yaitu stigma, aksesibilitas hingga biaya.

“Kami berharap upaya kami bagi karyawan, mitra bisnis dan konsumen dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk turut berperan dalam membantu mengatasi isu kesehatan mental,” ujarnya.

Foto: ilustrasi - istimewa


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER