Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Iptek > Pentingnya Tingkatkan Digital Trust di Kalangan Gen-Z

Pentingnya Tingkatkan Digital Trust di Kalangan Gen-Z

Iptek | Jumat, 27 Januari 2023 | 19:36 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pentingnya Tingkatkan Digital Trust di Kalangan Gen-Z

Pentingnya Tingkatkan Digital Trust di Kalangan Gen-Z

Perlu menyadari keamanan data pribadi sebagai bentuk mitigasi ancaman siber pada masa mendatang

Surabaya, Kabarindo- Mengenal teknologi digital sejak dini, Gen-Z dikenal sebagai generasi digital native yang melek teknologi. Walaupun mereka terbiasa dengan teknologi terkini, hasil survei Komnas HAM pada 2020 menyebutkan Gen-Z usia 17-25 tahun memiliki kekhawatiran terhadap keamanan data pribadi mereka.

Sebanyak 78,4% responden menganggap data pribadi mereka tak aman di internet. Survei Indikator Politik Indonesia pada Oktober 2022 juga menemukan lebih dari 30% kalangan Gen-Z menyatakan ragu-ragu bahwa data pribadi yang didaftarkan di aplikasi akan terjamin kerahasiaannya.

Menyambut World Data Privacy Day pada 28 Januari, penyedia identitas digital di Indonesia, VIDA, kembali mengajak pemerintah dan industri untuk meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan kepercayaan digital (digital trust) di kalangan publik. Hal ini selaras dengan aturan pelindungan data pribadi yang baru saja disahkan. Gerakan ini juga dapat menjadi respons langsung terhadap ancaman siber yang kian marak di Indonesia, salah satunya mencakup persoalan pencurian dan penyalahgunaan identitas (identity theft dan identity fraud).

Chief Revenue Officer VIDA, Adrian Anwar, mengatakan pola kebiasaan Gen-Z dalam beraktivitas di dunia maya lebih mudah dibentuk jika dibandingkan dengan generasi-generasi lainnya. Aktivitas ini membawa banyak manfaat, tetapi juga ada ancaman terhadap keamanan data pribadi. Hal ini mengingat mereka menjadi generasi pertama yang mengadopsi berbagai fitur terbaru.

“Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian agar generasi muda dapat lebih mengenali potensi ancaman siber, sehingga dapat memegang tanggung jawab yang lebih besar pada masa mendatang,” ujarnya pada Jumat (27/1/2023).

Pandangan tersebut didukung oleh studi yang dilakukan oleh National CyberSecurity Alliance (NCSA), yang menyebutkan kalangan Gen-Z (51%) di AS dan Inggris cenderung mengatakan bahwa mereka pernah menjadi korban serangan siber dibandingkan dengan kaum Baby Boomers (21%).

Pengguna layanan digital berperan sebagai garda terdepan dalam pelindungan data pribadi mereka sendiri, namun usaha mitigasi kejahatan siber terkait data pribadi perlu didukung inovasi teknologi yang sesuai dengan tren terkini oleh para pelaku bisnis digital. Pemenuhan akan tuntutan keamanan siber perlu diperhatikan untuk mencegah potensi munculnya keraguan terhadap layanan digital yang berujung pada keengganan dalam melakukan transaksi digital. Potensi tren ini menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis di tengah transformasi digital, karena dapat mempengaruhi ekspansi atau peningkatan skala bisnis.

Co-Founder & Chief Operating Officer VIDA, Gajendran Kandasamy, mengatakan kesadaran akan pentingnya data pribadi dapat dimulai dari ketelitian masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen-Z, sebelum menggunakan aplikasi dan layanan digital dengan membaca syarat dan ketentuan sebelum menyetujui penggunaan data pribadi mereka.

“Masyarakat perlu memperhatikan ke mana mereka memberikan data pribadi dan apakah pihak tersebut telah bersertifikasi dalam mengelola data pribadi penggunanya,” ujarnya.

Dengan adanya tuntutan keamanan data pribadi dan kebutuhan teknologi mitigasi kejahatan siber, VIDA sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang berinduk di bawah Kementerian Kominfo Republik Indonesia, memberikan layanan yang berpusat pada karakteristik konsumen serta mengedepankan familiaritas kenyamanan dan keamanan penggunaannya. Pada sisi teknis keamanannya, produk yang dibawakan VIDA juga telah mendapat pengakuan sertifikasi dari pihak ketiga kelas dunia yang kredibel, di antaranya WebTrust, Adobe Approved Trust List, ISO27001 dan Cloud Signature Consortium TSP.

Jajaran layanan VIDA yang berbasis teknologi terdepan dan berpusat pada konsumen dapat menjadi bekal bersama untuk berperan aktif dalam edukasi mengenai keamanan siber di berbagai kelompok masyarakat di tengah tingginya penetrasi teknologi.

“Kami berkomitmen untuk merangkul lebih banyak masyarakat dari berbagai kalangan untuk masuk ke dalam ekosistem digital termasuk pelaku bisnis, pemerintah dan generasi muda VIDA fokus mewujudkan transformasi digital dan kesadaran keamanan siber yang tidak hanya terbatas pada kalangan tech savvy, namun juga mencakup golongan underserved. Dengan begitu, kita dapat lebih siap untuk menyongsong masa yang akan datang untuk menjadi negara maju,” ujar Adrian.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER