Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Penghargaan Keberanian untuk 10 Orang Pahlawan Serangan Masjid Christchurch, Selandia Baru

Penghargaan Keberanian untuk 10 Orang Pahlawan Serangan Masjid Christchurch, Selandia Baru

Internasional | Kamis, 16 Desember 2021 | 19:45 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Penghargaan Keberanian untuk 10 Orang Pahlawan Serangan Masjid Christchurch, Selandia Baru

KABARINDO, WELLINGTON – Sepuluh orang telah dihormati dengan serangkaian penghargaan atas keberanian dan ketidakegoisan mereka saat terjadi penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menyebabkan kematian 51 orang dan melukai 40 lainnya pada tanggal 15 Maret 2019.

Penghargaan tertinggi Selandia Baru, New Zealand Cross, yang setara dengan Penghargaan Victoria Cross Selandia Baru untuk kegagahan, telah diberikan kepada Naeem Rashid (secara anumerta) dan pahlawan Linwood Islamic Center Abdul Aziz.

Wakil Sekretaris Kabinet Rachel Hayward mengatakan penghargaan itu merupakan cara Selandia Baru untuk mengakui keberanian para penerimanya.

"Saya pikir untuk semua orang yang terlibat, ini adalah hari dengan emosi yang sangat campur aduk," katanya.

Dr. Naeem Rashid terbunuh ketika dia mencoba menjegal pria bersenjata itu di masjid Al Noor, sedangkan Abdul Aziz, di Linwood Islamic Centre, selamat setelah menghindari peluru dan mengejar pria bersenjata itu.

Dua Penghargaan Berbeda untuk 8 Orang Lainnya

Empat penghargaan Dekorasi Keberanian Selandia Baru diberikan kepada Polisi Senior Scott Carmody dan Jim Manning, yang menangkap teroris itu; Ziyaad Shah, yang ditembak dua kali saat melindungi jemaah lain dengan tubuhnya di Masjid Al Noor; Liam Beale, yang berhenti mengemudi untuk membantu para korban di masjid yang sama.

Sementara itu, Lance Bradford, Wayne Maley, Mark Miller dan Mike Robinson telah dianugerahi Medali Keberanian Selandia Baru atas keterlibatan mereka dalam membantu orang-orang dalam serangan teror dan menangkap pria bersenjata itu.

Pelaku teror yang merupakan seorang supremasi kulit putih, Brenton Tarrant, tahun lalu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat setelah mengaku bersalah atas 51 dakwaan pembunuhan, 40 dakwaan percobaan pembunuhan dan satu dakwaan terorisme.

Sebuah upacara untuk menghormati pemenang penghargaan akan diadakan awal tahun depan.

Kepada Morning Report, Abdul Aziz mengatakan ia merasa sangat senang menerima penghargaan tersebut.

“Ini sangat berarti bagi semua komunitas kami dan semua Muslim dan juga bagi saya, karena selama ini kami menjadi target, dan ini menunjukkan bahwa orang-orang bersama kami." (Sumber: RNZ, Stuff.co.nz, Euronews; Foto: RNZ)


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER