Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Pengamat Nilai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Semarang Perlu Ditinjau Ulang

Pengamat Nilai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Semarang Perlu Ditinjau Ulang

Ekonomi & Bisnis | Jumat, 11 Februari 2022 | 19:15 WIB
Editor : Budiman

BAGIKAN :
Pengamat Nilai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Semarang Perlu Ditinjau Ulang

KABARINDO, JAKARTA - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno meminta Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meninjau ulang pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Semarang.

"Kalau sekarang demand-nya harus dilihat lagi, apakah seperti dulu atau tidak. Karena kondisi sekarang dan dan ke depan sudah berbeda," kata Djoko, dikutip dari Antara.

Djoko menjelaskan bahwa sebenarnya proyek kereta cepat Jakarta-Semarang itu sudah direncanakan sejak lima tahun yang lalu dengan anggaran mencapai Rp70 triliun. Namun, rencana itu tidak mencapai kesepakatan sehingga tertunda.

Kereta cepat itu tujuannya untuk mengalihkan penumpang jalur udara ke moda kereta api.

Permintaan Menurun

Djoko lantas menjelaskan bahwa saat ini kondisi permintaan penumpang pesawat dari Jakarta ke Jawa Tengah atau Timur berkurang.

Oleh karena itu, Djoko meminta pemerintah untuk meninjau ulang proyek tersebut.

BACA JUGA: Fakta Menarik Rosé BLACKPINK yang Sedang Ulang Tahun yang ke-25

"Dulu penerbangan Jakarta-Semarang dan Jakarta-Surabaya sangat tinggi, tetapi sekarang sudah berkurang. Penerbangan di Pulau Jawa sekarang tidak begitu menarik seperti sebelum pandemi," ujarnya.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu lantas menjelaskan bahwa saat ini masyarakat cenderung beralih dari pesawat ke kendaraan pribadi karena keberadaan tol transjawa.

Selain itu, menurutnya waktu tempuh kereta api saat ini juga relatif sudah cepat.

Djoko juga mengingatkan adanya proyek pemindahan Ibu Kota yang mungkin akan berpengaruh ke penurunan jumlah penumpang. 

"Intinya perlu dihitung lagi apakah permintaannya masih tinggi mengingat perubahan pola perjalanan di Pulau Jawa," katanya.

Sumber/Foto: Antara/KCIC


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER