Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Pendopo Pamerkan 58 Koleksi Tenun Ikat Sikka, Pelihara Warisan Budaya Melalui Pendampingan Masyarakat

Pendopo Pamerkan 58 Koleksi Tenun Ikat Sikka, Pelihara Warisan Budaya Melalui Pendampingan Masyarakat

Gaya hidup | Kamis, 24 November 2022 | 16:39 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pendopo Pamerkan 58 Koleksi Tenun Ikat Sikka, Pelihara Warisan Budaya Melalui Pendampingan Masyarakat

Pendopo Pamerkan 58 Koleksi Tenun Ikat Sikka, Pelihara Warisan Budaya Melalui Pendampingan Masyarakat

Gelar peragaan busana Sikka, termasuk koleksi IKAT Indonesia by Didiet Maulana dan koleksi Iyonono

Surabaya, Kabarindo- Pendopo, berkolaborasi dengan Iyonono, perancang busana muda yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga, dan Didiet Maulana, perancang busana kenamaan dan pegiat wastra Nusantara, menggelar Peragaan Busana Sikka di Pendopo, Living World Alam Sutera, Tangerang, pada Rabu, 23 November 2022.

Pendopo merupakan merek usaha Kawan Lama Group yang mewadahi para UMKM lokal dan telah bekerja sama dengan lebih dari 200 UKM di seluruh Nusantara.

Peragaan busana tersebut memamerkan 58 koleksi pakaian berbahan utama kain tenun ikat Sikka, hasil program pendampingan masyarakat yang dilakukan Pendopo sejak September 2021 di Kabupaten Sikka, NTT.

Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan visi Pendopo untuk memelihara kekayaan budaya Indonesia diwujudkan melalui tiga fokus utama, yaitu pengembangan produk, kolaborasi dengan para pengrajin lokal, kemudian memperkenalkannya kepada publik melalui pengalaman ritel. Salah satu contohnya peragaan busana tersebut yang bertujuan memperkenalkan keindahan tenun ikat Sikka kepada masyarakat.

“Tidak hanya melalui cara pakai tradisional yang dililit ke tubuh, kami juga mengajak desainer muda Iyonono dan Didiet Maulana untuk mengkreasikan kain tenun ini, sehingga dapat mengikuti selera masa kini. Harapannya, masyarakat tidak sekadar mengenal, tapi juga dapat memakai kain indah ini sehari-hari,” ujarnya.

Peragaan dibagi empat kategori, mulai dari Koleksi Senandung Sikka Lilit by Pendopo, yaitu koleksi kain tenun tanpa pemotongan sesuai pakem kain wastra yang menyambung dalam satu ikatan. Kemudian Koleksi Senandung Sikka Ready to Wear by Pendopo, kreasi pakaian berbahan tenun ikat Sikka yang dirancang oleh desainer in-house Pendopo.

Selanjutnya Koleksi Benang Merah Sikka by Iyonono, berupa pakaian ready to wear dengan tekstur dimensional menggunakan potongan-potongan kain perca. Seluruh koleksi ini dikerjakan oleh puluhan ibu-ibu binaannya di Cirebon dan Kuningan.

Iyonono menjelaskan, ia memamerkan 18 koleksi yang memanfaatkan kain perca tenun ikat Sikka hasil karya para mama sebagai aksen dimensional, yang dirangkai oleh para ibu di Cirebon dan Kuningan.

“Saya merasa excited untuk mengerjakan kolaborasi ini, karena melalui karya ini, kita bisa menghubungkan para mama penenun di Sikka serta para ibu penjahit dari Cirebon dan Kuningan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Pendopo memamerkan Koleksi Surya di Maumere by IKAT Indonesia karya Didiet Maulana. IKAT Indonesia sendiri adalah merek fashion yang menginterpretasikan kembali tenun sebagai produk lokal kebanggaan Indonesia dari kacamata generasi muda besutan Didiet.

“Kami ingin memperkenalkan wastra Indonesia dengan menampilkan koleksi pakaian ready to wear bernuansa resort yang menggunakan kain tenun ikat Sikka dipadu dengan lurik serta siluet yang modern untuk memberikan nuansa keberagaman,” paparnya.

Sebagian besar kain tenun ikat Sikka yang digunakan pada peragaan busana adalah hasil dari program pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh Pendopo pada September 2021 hingga September 2022. Sejalan dengan misi Kawan Lama Group untuk memberikan nilai tambah bagi kehidupan yang lebih baik, Pendopo menggandeng Didiet mengadakan program pelatihan dan pendampingan terhadap komunitas penenun ikat Sikka di Kabupaten Sikka, NTT. Kegiatan yang dilakukan mulai dari peningkatan kualitas produk dan manajemen mutu pengrajin kain tenun ikat Sikka di NTT, mengolaborasikan para penenun adat dengan desainer Didiet dan Iyonono untuk menyesuaikan selera masa kini, serta melestarikan produk budaya tersebut melalui publikasi dan pembukaan akses ke pasar modern melalui Pendopo.

Fransiskus Roberto Diogo, Bupati Sikka, mengatakan ia dan segenap masyarakat Sikka memberikan apresiasi dan dukungan kepada Pendopo dan Kawan Lama Group yang sudah melaksanakan peragaan busana Sikka sekaligus peluncuran produk hasil penenun binaan Pendopo di Sikka.

“Kami bangga produk-produk dari Kabupaten Sikka bisa dikemas dengan sangat baik, sehingga warisan tenun kami bisa diperkenalkan kepada masyarakat lebih luas,” ujarnya.

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, yang diwakili oleh Yuke Sri Rahayu, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf, menyampaikan pihaknya mengapresiasi dan mendukung inisiatif yang dilakukan oleh Pendopo.

“Kegiatan ini dapat melestarikan warisan budaya, mendorong kolaborasi dan sinergi kreatif yang melibatkan masyarakat adat dan desainer muda, sehingga berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di Sikka,” ujarnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER